BANTENRAYA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon menyebutkan efisiensi anggaran tak mempengaruhi kinerja hotel yang ada di Kota Cilegon.
Berdasarkan data BPS Kota Cilegon tahun 2024, jumlah hotel di Kota Cilegon terdapat 30 unit hotel, 1.429 unit kamar, dan 2.084 tempat tidur.
Pranata Komputer Ahli Muda pada BPS Kota Cilegon Heny Kusvita Dewi mengatakan, untuk data hotel tahun 2025 masih dalam proses pendataan.
BACA JUGA: Walikota Cilegon Robinsar Janji Pembangunan Fasilitas Publik Ramah Disabilitas
Kata dia, data tahun 2025 akan segera rilis pada Februari tahun 2026 mendatang.
“Kalau 2025 ini rilisnya Februari 2026 nanti, sekarang masih data dari tahun 2024 lalu,” katanya kepada Banten Raya, Rabu 22 Oktober 2025.
Meskipun tahun 2025 sedang mengalami efisiensi anggaran, pihaknya mengaku tak mempengaruhi jumlah kinerja dan marketing dari hotel-hotel yang ada di Kota Cilegon.
Pihaknya mengaku demikian karena melihat dari data Tingkat Penghunian Kamar (TPK) sampai Agustus 2025 justru mengalami peningkatan.
TPK hotel bintang lima di Kota Cilegon pada Agustus 2025 tercatat besar 58,36 persen atau turun 0,79 poin.
Sedangkan TPK hotel non bintang lima di Kota Cilegon tercatat sebesar 23,91 persen atau naik 3,53 poin.
“Untuk Cilegon meskipun ada efisiensi tidak mempengaruhi,” ucapnya.
Menurutnya, hotel di Kota Cilegon tak mempengaruhi dari efisiensi anggaran karena dipengaruhi oleh pemesanan dari perusahaan.
“Di Kota Cilegon kemungkinan besar dipengaruhi dari pemesanan dari perusahaan-perusahaan,” ungkapnya.
Namun berbanding terbalik dengan kondisi secara nyara dari salah satu pihak hotel yang ada di Kota Cilegon justru mengalami penurunan pendapatan, bahkan pengurangan karyawan.
General Manager pada Aston Banten Doddy Fathurahman mengatakan, pendapatan hotel Aston salah satunya di Aston Cilegon mengalami penurunan pendapatan sebesar 40 persen.
“Salah satu bidang yang pertama kali kena dari efisiensi ini memang hotel, karena kegiatan di hotel jadi berkurang juga,” terangnya.
Dampak dari efisiensi anggaran selain berkurangnya pendapatan, pihak Hotel Aston Cilegon juga telah mengalami pengurangan tenaga kerja.
“Ada beberapa karyawan kami yang kami kurangi, di Aston Cilegon ada pengurangan tenaga kerja 10 orang lebih,” ujarnya.
Ia mengaku pihaknya melakukan berbagai macam upaya oleh pihak Hotel Aston Cilegon dalam menghadapi efisiensi anggaran ini.
“Cukup menjadi tantangan banget untuk kita, tapi kita tetap survive untuk upaya bertahan karena kita juga ada karyawan yang harus kita gaji, dan lain-lain. Makanya kita fokus mengarah ke corporate saat ini,” jelasnya.
Dirinya berharap, efisiensi anggaran tak berlangsung lama supaya dapat menghidupkan kembali roda ekonomi terutama dalam bidang perhotelan.
“Semoga kegiatan-kegiatan seperti biasanya yang di hotel dapat kembali normal, tapi dalam pengawasan yang lebih baik,” harapnya.***