BANTENRAYA.COM – Harga telur ayam di Kota Serang merangkak naik pada pertengahan Desember 2024 ini.
Salah satu pemicu harga telur ayam naik, karena ketersediaan telur terbatas, sementara permintaan tinggi menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Kenaikan harga telur ayam ras ini dirasakan oleh penjual dan konsumen.
Pantauan Banten Raya di Pasar Induk Rau, Kota Serang pada Minggu, 15 Desember 2024, harga telur ayam di salah satu distributor Raja Telor di Jalan Cinanggung, Kaligandu, Kota Serang, Rp 30.000 per kilogram.
Salah seorang karyawan di distributor Raja Telor, di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Uci mengatakan, saat ini harga telur ayam dijual Rp 30.000 per kilogram.
Kenaikan harga telur ayam Rp 30.000 ini terjadi secara bertahap selama sepekan ini.
Baca Juga: Rangkaian Dies Natalis, STAI Syekh Manshur Gelar Stadium General Literasi Finansial
“Hari ini Rp 30.000. Minggu kemarin masih Rp 28.000, Minggu kemarinya lagi Rp 25.000, jadi naiknya itu bertahap tiap hari,” ujar Uci, kepada Banten Raya.
Ia menjelaskan, kenaikan harga telur ayam ras ini terjadi karena persediaan barang yang terbatas, sementara permintaan di pasar melonjak menjelang libur Natal dan tahun baru 2025.
“Natal dan tahun baru ini kan orang pada bikin kue dan masak-masak. Makanya harganya terus naik. Iya kemungkinan bisa naik lagi, karena tahun kemarin aja di momen yang sama sampai Rp 32 ribu,” jelas dia.
Uci menuturkan, kenaikan harga telur ayam ras ini dirasakan oleh para pelanggannya setiap kali belanja ke tokonya.
Baca Juga: Semua Pasangan Calon pada Pilkada Kota Cilegon 2024 Dinilai Patuh dalam Pelaporan Dana Kampanye
“Kalau penjual biasa aja. Cuma konsumen. Pertama agak kaget, karena kenaikan tiap hari. Ini sampai mentok 30 ribu. Tahun kemarin sampai 32 ribu,” tuturnya.
Kenaikan harga telur ayam ras dirasakan oleh para konsumen atau pembeli salah satunya, Mamah Tika. Menurut dia, kenaikan harga telur ayam ras bikin menambah uang belanjanya.
“Iya ngaruh sekali. Pengeluaran jadi bertambah. Biasanya Rp 25 ribu per kilo, ini sudah Rp 30 ribu. Berarti kan ada yang dikurangi nih beli kebutuhan pokok lainnya. Sementara uang masak segitu-gitu aja,” keluh dia.
Ia menuturkan, setiap hari kebutuhan telur ayam ras mencapai satu kilogram, karena untuk dirinya buka rumah makan.
Baca Juga: Penyerapan DIPA 2025 di Provinsi Banten, Pj Gubernur Tekankan Efektivitas dan Dampak bagi Masyarakat
“Saya sehari paling dikit sekilo telur ayam itu. Iya buat jualan ya buat makan juga. Makanya ini kalau naik terus harganya tambang pusing ngaturnya,” keluhnya lagi.
Tika berharap harga kebutuhan pokok seperti telur ayam tetap stabil, karena untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.
“Iya harapannya sederhana kita mah sembako murah aja. Kayak telur gini. Karena kalau naik semua bingung ngaturnya. Sementara kebutuhan kita bukan makan doang,” bebernya.***
 
			














