BANTENRAYA.COM – Kelompok Masyarakat atau Pokmas Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon telah tuntas merealisasikan Program Salira termin II.
Di mana, anggaran yang digelontorkan yakni sebanyak Rp363 juta.
Ketua Pokmas Kebondalem Ngadiran menjelaskan, ditermin II tersebut ada sebanyak 11 titik pembangunan yakni 3 titik Paving Block, 3 titik drainase, 1 titik penerangan jalan lingkungan atau PJL, 1 titik Rumah Tidak Layak Huni atau RTLH, 2 titik pos ronda dan 1 titik pagar makam.
“Alhamdulillah sudah diselesaikan untuk 11 titik pembangunan. Dimana total anggaran yang sudah direalisasikan pada termin II yakni sebesar Rp363 juta,” katanya, Minggu, 17 November 2024.
Baca Juga: Pria Asal Drangong Kota Serang Diciduk Polisi, 570 Pil Terlarang Jadi Barang Bukti
Ngadiran menyampaikan, pihaknya juga berterima kasih pada warga sudah dengan aktif berpartisipasi dengan adanya swadaya.
“Tentu karena program ini merupakan program yang diserap berdasarkan kebutuhan masyarakat, maka masyarakat semakin terbantu dalam menyelesaikan masalahnya di lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Kebondalem Baeti Tety Sugiarty menyatakan, berharap hasil dari yang sudah dilakukan Pokmas Kebondalem bisa dijaga bersama-sama.
Sebab, semua yang sudah direalisasikan tersebut adalah bagian dari yang warga sudah usulkan.
Baca Juga: Hindari Mobil Parkir di Bahu Jalan, Warga Pulau Panjang Tewas Terlindas Truk
“Jadi ini sudah ada infrastruktur yang dibangun. Kami harap bisa jaga bersama-sama. jangan sampai malah dirusak yang sudah dibangun,” tegasnya.
Baety menyampaikan, Pokmas dalam menyampaikan pertanggungjawabannya juga diharapkan bisa sesuai dengan ketentuan dan aturan.
Sebab, baik saja tidak cukup, tetapi laporan harus benar.
“Ini anggaran pemerintah, sehingga pertanggungjawabannya harus sesuai dengan aturan. Hal ini agar tidak ada masalah kedepannya,” ujarnya.
Baca Juga: JPU Lakukan Banding Atas Vonis Ringan Kasus Suap Proyek Breakwater Cituis Tangerang
Baety menyatakan, dari hasil pembangunan sendiri sudah sangat memuaskan. Karena yang dilakukan warga secara langsung dan diawasi ketat warga sendiri.
“Belum lagi ada partisipasi yang diberikan warga. Tinggal jika sudah bagus realisasi, maka laporan juga harus baik dan benar,” pungkasnya.***