BANTENRAYA.COM – Kepala Desa (Kades) Hegarmanah, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak saat ini tengah diperiksa oleh polisi.
Dirinya diduga tak netral di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lebak 2024.
Kades Hegarmanah tertangkap basah oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lebak hadir di debat sambil mengenakan atribut salah satu pasangan calon (paslon).
Baca Juga: Naik dari Proyeksi Semula, DPRD Serang Tetapkan APBD 2025 Sebesar Rp3,55 Triliun
Menanggapi hal tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto mengaku tidak akan ikut campur dalam persoalan tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya ke aparat penegak hukum.
“Sebagai menteri kita gak akan ikut campur. Kita serahkan saja ke aparat penegak hukum (APH). Biarkan Bawaslu atau Gakkumdu, ya silahkan saja,” kata Yandri saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak pada Rabu, 13 November 2024.
Tak hanya Kades Hegarmanah, Yandri juga turut menyorot kades lain di Kabupaten Lebak yang saat ini tengah tersandung persoalan.
Baca Juga: Selama Masa Tenang, Pengawas Desa di Kabupaten Serang Diimbau Tongkrongi Rumah Kades
Diketahui, belakang beberapa kades di Lebak mendapat desakan dari warganya untuk mundur atas sejumlah kasus yang dialami.
Seperti Kades Margajaya, Kecamatan Cimarga aktif yang didesak mundur oleh warga dan juga oleh perangkat desanya sendiri.
Bahkan, desakan warga tersebut dibuktikan dengan penyegelan kantor Desa Margajaya hingga pelayanan sedikit terganggu.
Baca Juga: Face Me Episode 3 Sub Indo: Spoiler Beserta Link Nonton Full Movie Bukan Bilibili dan Drakorindo
Kemudian, Kades Jagabaya, Kecamatan Warunggunung yang juga mendapat desakan sama dari warganya. Kades Jagabaya diduga berselingkuh dengan staffnya.
Hal itu diketahui setelah beredar rekaman CCTV yang menampilkan kades dengan seorang perempuan keluar dari salah satu hotel di Rangkasbitung.
Yandri meminta persoalan-persoalan yang menimpa kades di Lebak bisa dijadikan pembelajaran oleh kades lain dan fokus menjalankan tugasnya sesuai dengan Undang-undang dan amanat yang diberikan oleh masyarakat.
Baca Juga: Profil Kim Gyu Min University War Season 2 Lengkap dengan Instagram Sang Mahasiswa SNU
“Saya berharap betul, yg sudah terjadi itu jadi pembelajaran. Saya ikut prihatin, kalau kepala desa yang notabenenya ujung tombak pemerintahan Indonesia, tersangkut berbagai masalah,” imbuhnya.
Yandri juga mengultimatum ke para kades lain. Kata dia, di zaman kecepatan informasi saat ini, lambat laun kades-kades lain yang menyembunyikan hal-hal buruk pasti akan diketahui.
Terlebih, ia mengaku sering mendapatkan aduan masyarakat melalui media sosial.
“Saya juga dapat banyak aduan, pak di desa kami kepala desanya begini-begini. Saya minta karena sekarang zamannya media sosial dan sangat cepat informasi itu berkembang, terkadang sepandai-pandainya kepala desa itu menyembunyikan tentang hal jelek lambat Laun akan ketauan,” tandasnya.***