BANTENRAYA.COM – Empat desa di Kecamatan Kramatwatu mengalami krisis air bersih akibat irigasi di wilayah tersebut mengering sehingga Perumda Tirta Albantani tidak bisa mengolah air.
Empat desa yang mengalami krisis air yaitu Desa Pamengkang, Desa Tonjong, Desa Terate, dan Desa Teluk Terate.
Camat Kramatwatu Sri Rahayu Basukiwati mengatakan, sejumlah warga di empat desa mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan warga hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah dan perusahaan.
“Di Desa Pamengkang, Desa Tonjong, Desa Terate, dan Desa Teluk Terate selalu kekurangan air bersih kalau kemarau,” ujarnya, Selasa 10 September 2024.
Baca Juga: Dilewati Dump Truk, Jembatan Penghubung Dua Desa di Kabupaten Serang Amblas
Ia menuturkan, pihaknya terus melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan untuk mensuplai air bersih ke rumah-rumah warga.
“Yang sering membantu itu ada dari PT Wilmar dan dari pemerintah kecamatan juga mengirimkan beberapa tengki air bersih,” ungkapnya.
Yayu mengungkapkan, untuk menangani krisis air bersih tersebut pihaknya sudah melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang.
“Hari ini (kemarin-red) kita berkirim surat ke ketua PMI Provinsi Banten (Ratu Tatu Chasanah) dan BPBD Kabupaten Serang supaya warga diberikan bantuan air bersih,” katanya.
Baca Juga: Kelompok 53 KKM Uniba Sosialisasi Cegah Stunting, Upaya Mendukung Generasi Sehat Berkualitas
Krisis air bersih di empat desa tersebut, lanjut Yayu, sudah berlangsung dua pekan karena air dari Perumda atau PDAM Tirta Albantani sudah enggak mengalir lagi.
“Makannya kita mencari bantuan yang lain karena dari perusahaan tidak setiap hari mengirim air bersih” paparnya.
Ia memastikan, sampai dengan saat ini belum ada penyakit yang muncul akibat dari krisis air bersih tersebut karena pihak kecamatan terus berupaya mencari bantuan air untuk warga.
“Alhamdulillah tidak muncul penyakit yang berbahaya karena krisis air bersih ini masih mampu kita atasi bersama,” ungkapnya.***
















