BANTENRAYA.COM – Bantuan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni atau Rutilahu di Kota Serang dalam beberapa tahun ini terus melorot.
Melorotnya bantuan rehabilitasi sosial Rutilahu di Kota Serang, karena keterbatasan anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD Kota Serang.
Melorotnya bantuan rehabilitasi sosial Rutilahu disampaikan Kepala Bidang atau Kabid Fakir Miskin pada Dinas Sosial atau Dinsos Kota Serang, Jatiah.
Jatiah mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir bantuan RS Rutilahu Kota Serang semakin menurun.
Baca Juga: Yamaha Fazzio itu Cocok untuk Anak Skena, ini Alasannya!
“Untuk waktu 2023 itu ada 53 RTLH. Tahun 2022 ada 118 RTLH. Di 2024 ini hanya 18 RTLH, karena memang anggarannya minim,” kata Jatiah, kepada Bantenraya.com, Minggu 28 Juli 2024.
Ia mengungkapkan, tahun 2025 pihaknya mengusulkan sebanyak 96 Rutilahu yang diusulkan untuk direhabilitasi.
“Mudah-mudahan nanti di 2025 apa yang kita usulkan sejumlah 96 itu semuanya terealisasi. Tapi kan untuk 2025 belum ada penetapan anggaran. Murni dari APBD Kota,” ucap dia.
Jatiah menjelaskan, 96 Rutilahu yang diusulkan itu yang sudah masuk ke aplikasi SIPD.
Baca Juga: Sosialisasi Pilkada 2024, KPU Kabupaten Serang Gandeng PP Hamas
Sisanya ada sekitar 200an yang memang belum masuk ke dalam sistem SIPD.
“Tadi ada informasi dari Ketua Forum RT RW tingkat Kota Serang, ternyata banyak juga usulan-usulan yang masuk ke beliau, dan itu belum kita rekap, karena memang baru tadi ketemu dengan Ketua Forum RT RW se-Kota Serang,” akunya.
Ia menuturkan, 96 Rutilahu yang diusulkan itu tersebar di enam kecamatan di Kota Serang.
“Tersebar ke seluruh kecamatan,” tutur Jatiah.
Baca Juga: Pemindahan RKUD ke Bank Banten, Wakil Ketua DPRD Kota Serang Minta Pemkot Jangan Buru-buru
Jatiah mengatakan, pihaknya mengusulkan sesuai dengan data yang sudah masuk ke program sistem aplikasi SIPD.
“Jadi kalau kita mengusulkan untuk tahun depan itu 96, nanti kita tinggal dilihat saja berapa anggaran yang bisa diakomodir untuk bantuan RTLH itu,” kata dia.
Namun begitu, ia mengaku tidak bisa memprediksi berapa Rutilahu yang akan direalisasikan tahun 2025.
“Kalau untuk tahun depan kita belum bisa memprediksi, tetapi kalau kita melihat ke belakang datanya yang paling kecil tahun 2024 ini, karena memang kemampuan anggarannya minim,” tandasnya. ***