BANTENRAYA.COM – Dewan Kemakmuran Masjid atau DKM di Kota Serang didorong untuk memiliki ekonomi masjid atau lini usaha.
Ekonomi masjid sangat penting untuk memakmurkan masjid, sehingga operasional masjid tidak hanya mengandalkan dari kotak amal.
Dorongan memiliki ekonomi masjid ini disampaikan Ketua Dewan Masjid Indonesia atau DMI Kota Serang, Komarudin, dalam pembinaan pengurus DMI ranting kelurahan dan kecamatan yang digelar di Aula Kementerian Agama atau Kemenag Kota Serang, Selasa 16 Juli 2024.
Komarudin mengaku optimis di Kota Serang tidak ada masjid yang bangkrut, karena semua masjid sudah bisa mandiri dengan modal swadaya masyarakat.
Baca Juga: Termasuk Soal Batasan Umur, Pekan Depan KPU Kota Cilegon Sosialisasi Pencalonan Bakal Calon Walikota
Tetapi akan lebih bagus lagi, manakala masjid itu punya program lain, misalnya ekonomi masjid.
“Ekonomi masjid yang dimaksud itu jangan hanya mengandalkan kencleng atau kotak amal. Tapi dia bisa usaha, misal membuka warung sembako atau usaha-usaha lain, yang sifatnya bisa mensejahterakan operasional masjid,” ujar Komarudin, kepada Bantenraya.com.
Ia mengharapkan kepada seluruh DKM di Kota Serang untuk terus meningkatkan kualitasnya dari sisi manajerial, perencanaan, organisasi, pelaksanaan, evaluasi di bidang idaroh, imaroh, dan riayaahnya.
“Dengan memiliki usaha, masjid bisa lebih mandiri, bila perlu masjid banyak membantu masyarakat, misal, ada orang meninggal bantu DKM, santunan yatim, usaha umat, makan siang gratis bila perlu,” ucap dia.
Baca Juga: Perantara Jual Beli Cula Badak Jawa Dituntut 4,5 Tahun Penjara
Komarudin mengakui bahwa belum banyak masjid di Kota Serang yang memiliki ekonomi masjid atau lini usaha. Namun ada juga masjid yang sudah memiliki usaha, sehingga menjadi role model bagi masjid-masjid lainnya.
“Kalau di Kota Serang itu contoh di Kalodran ada masjid yang tanah wakafnya luas, sehingga mereka untuk operasional itu dari hasil tani setiap tahun. Itu puluhan juta masuk ke kas masjid,” sebutnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Masjid Agung Ats Tsauroh Kota Serang sejatinya sudah mandiri dalam tata kelola keuangannya. Hanya saja ketika direvitalisasi dua tahun lalu, akhirnya sekarang mengandalkan anggaran dari Pemkot Serang, untuk upah marbot dan operasionalnya.
“Nah itu berat juga karena harus didanai dari Pemkot Serang,” jelas Komarudin.
Baca Juga: Operasi Patuh Maung 2024, Satlantas Polres Pandeglang Hanya Menindak Pelanggaran Kasat Mata
Ia menyebutkan, jumlah masjid di Kota Serang yang tercatat di Kemenag Kota Serang dan sudah miliki nomor induk itu ada 585 masjid.
Tetap yang terakhir pendataan sudah lama juga tahun 2020 lalu, itu sekitar 612 masjid. Dari jumlah itu ada beberapa masjid yang belum terdaftar.
“Untuk data real kita belum punya, tapi yang resmi baru 585. Berarti sisanya aja mungkin,” kata dia.
Komarudin menerangkan, dari total 585 masjid terbagi beberapa masjid sesuai ukuran bangunan masjidnya.
Baca Juga: Lestarikan Budaya dan Cari Tambahan Penghasilan, Warga Karang Tanjung Produksi Stik Bedug
“Pertama untuk Kota Serang kita punya masjid agung satu yaitu Masjid Agung Ats-Tsauroh. Di tiap kecamatan kita punya masjid besar namanya. Masjid Jami ini adalah masjid yang sudah ada di kelurahan dan RT RW. Yang paling banyak itu rata-rata berada di lingkungan RW masjid Jami. Kalau masjid nasional Istiqlal, masjid provinsi masjid raya,” terangnya.
Komarudin mengatakan, pembinaan pengurus DMI ranting kelurahan dan kecamatan merupakan tindaklanjut dari pengukuhan DMI kecamatan dan kelurahan.
“Jadi kami mengharapkan ketua DMI ranting, supaya lebih intensif lagi terjun ke masyarakat, wabil khusus ke DKM-DKM yang ada di kelurahan masing-masing, yang notabene adalah memang binaan DMI ranting kelurahan,” kata Komarudin.
Ia mengajak para pengurus DKM agar lebih semangat lagi dalam memimpin, dan mengelola masjid karena untuk kepentingan umat.
Baca Juga: Hari Pertama Operasi Patuh, Polda Banten Tak Lakukan Penilangan Pada Pelanggar Lalu Lintas
“Percayalah bahwa Allah maha adil. Jangan khawatir walam ya syaa ilallah, bahwa apapun yang terjadi ikhlas kan aja, karena Allah yang akan memberi pahala, sehingga para takmir masjid memang tidak ada yang kaya raya kalau untuk urus masjid, tetapi setidak-tidaknya Allah sudah menjamin rezeki bagi mereka,” tandas dia.***