BANTENRAYA.COM – Penjabat atau Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengapresiasi kinerja Badan Narkotika Nasional Provinsi atau BNNP Banten atas upaya menanggulangi dan memerangi narkotika di wilayah Banten.
Ia mengatakan, penganggulangan narkotika adalah bagian daripada memersiapkan generasi muda yang unggul dan tangguh.
Hal itu untuk mencapai cita-cita bersama menuju Indonesia Emas 2045.
“Di Hari Anti Narkotika Internasional 2024 ini penting untuk kita sadari betapa pentingnya hal ini untuk kita tanggulangi. Bapak Presiden Joko Widodo juga tadi menjelaskan bahwa ini adalah sesuatu yang kedaruratannya luar biasa,” kata Al Muktabar usai mengikuti Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2024 secara virtual di Badan Narkotika Nasional atau BNN Republik Indonesia Provinsi Banten, Rabu, 26 Juni 2024.
Baca Juga: 257 Rekomendasi Temuan BPK Belum Terselesaikan oleh Pemprov Banten
“Maka, agenda kerja ini adalah agenda kita bersama untuk terus mentiadakan dan menanggulangi serta perang terhadap narkotika ini. Dan mudah-mudahan, langkah-langkah seperti ini bagian dari upaya kita mempersiapkan generasi muda yang unggul dan tangguh yang akan membawa Provinsi Banten dan Indonesia ke depan,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Al Muktabar juga mengapresiasi atas kinerja institusi BNNP Banten dalam menangkap dan memerangi peredaran narkotika di wilayah Banten.
Menurutnya, Banten adalah provinsi dengan letak wilayah yang paling strategis. Selain itu, beberapa aspek fasilitas transportasinya juga dinilai sangat lengkap.
Sehingga, kata dia, hal ini perlu pengawasan yang ketat dalam rangka mencegah masuk dan beredarnya barang-barang terlarang yang dapat merusak anak bangsa.
Baca Juga: Angkat Tangan Tanggapi Kritik ke Pemkot, Diskominfo Kota Cilegon Bakal Jadikan KIM Sebagai Tameng
“Kita tahu bahwa Provinsi Banten memiliki jangkauan wilayah yang strategis, baik dengan luar pulau, ibu kota, maupun jaringan internasional. Hal itu menjadikan Provinsi Banten memiliki tantangan yang besar terkait narkotika. Seperti misal keberadaan Bandara Soekarno-Hatta, kawasan industri yang cukup luas, dan sebagai penghubung atau lintasan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, hingga garis pantai Provinsi Banten yang panjang,” jelasnya.
“Dalam rangka itu, instrumen-instrumen kenegaraan mempersiapkan langkah antisipasinya. Termasuk BNN Provinsi Banten, Kepolisian Daerah, serta TNI. Dan kita Pemerintah Daerah juga terus mendorong agenda kerja bersama dalam rangka mengantisipasi dan mencegah peredaran narkotika,” sambungnya.
Al Muktabar juga menuturkan, memerangi narkotika perlu dilakukan hingga pada tingkat indivudu dan rumah tangga.
Sehingga, para generasi muda dapat menjadi generasi penerus bangsa yang unggul dan cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.
Baca Juga: Revitalisasi Pasar Kepandean Kota Serang Dicicil Dua Tahap
“Bapak Presiden juga menyampaikan bahwa, hal ini perlu kita lakukan bersama, menanganinya hingga tingkat individu dan rumah tangga. Sehingga, itu akan menjadi basis ketahanan kita dalam mengantisipasi hal-hal yang terkait dengan narkotika ini,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala BNN Provinsi Banten Brigjen Pol Rohmad Nursahid mengungkapkan, pada tahun 2024, BNN Provinsi Banten telah berhasil mengungkap peredaran 21,359 kg sabu-sabu dan tiga kilogram ganja di wilayah Tangerang.
“Sepanjang 2024 ini kita sudah berhasil mengamankan 21,359 kilogram sabu, dan tiga kilogram ganja, serta menangkap sebanyak 12 orang pelaku yang mana satu di antaranya adalah seorang warga binaan (tahanan),” kata Rohmad.
Ia menjelaskan, saat ini Kepolisian dan Kejaksaan telah melakukan pengembangan Restorative Justice (RJ) untuk mereka yang harus melakukan rehabilitas. Sehingga, kata dia, bagi pengguna yang kedapatan memiliki barang bukti, tapi tidak terkait dengan jaringan, dan ketika diperiksa positif, yang bersangkutan bisa mendapat RJ dan direhabilitasi.
Baca Juga: Agar Tak Besar Pasak Daripada Tiang, BPRSCM Edukasi Literasi Keuangan Pada ASN Dinsos Kota Cilegon
“Kalau masih ringan rehabilitasi rawat jalan di BNN Provinsi Banten. Kalau sudah berat dikirim ke Balai Rehabilitasi BNN di Lido, Kabupaten Bogor,” pungkasnya.***