BANTENRAYA.COM- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus mempercepat penanganan stunting di Provinsi Banten.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Plh Sekda) Provinsi Banten Virgojanti yang mengatakan bahwa, percepatan penanganan stunting tersebut dikebut untuk segera mencapai target yang diberikan secara nasional.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya akan terus mengupayakan berbagai hal teknis untuk menunjang pelaksanaan percepatan penanganan stunting di Banten.
Baca Juga: Dewan Soroti 211 Kendaraan Dinas di Pemprov Banten yang Hilang
“Di tahun 2024 ini kita masih tetap berkomitmen untuk terus menurunkan angka stunting sebagaimana tugas mandatory dari pemerintah pusat. Kita tahu bahwa saat ini target pemerintah pusat terkait stunting ada di 14 persen, dan kita upayakan untuk bisa mencapai itu atau bahkan di bawah itu,” kata Virgojanti kepada Banten Raya usai mengikuti agenda Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Dalam Rangka Intervensi Serentak Melalui Rakornis Kemitraan Provinsi Banten Tahun 2024, Selasa (28/5/2024).
Virgojanti mengungkapkan, dalam rangka intervensi yang dilakukan secara serentak pada bulan Juni mendatang, pihaknya mengaku terus melalukan upaya percepatan penurunan stunting dengan berkoordinasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“Perlu adanya kerja bersama antar lintas sektor untuk bisa kita menangani stunting ini, kalau kita di Provinsi Banten itu masuk ke dalam fokus prioritas dua pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Banten tahun 2023-2026 dengan sasaran meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Didominasi Laki-laki, Ribuan Warga Lebak Terjangkit TBC
Virgojanti juga menyampaikan, mereka yang tergabung dalam Tim Penggerak Penurunan Stunting (TPPS) bisa bergerak lebih cepat dalam menghitung dan mendata masyarakat di wilayah kerjanya.
Selain itu, Virgojanti juga menegaskan agar anggaran rapat-rapat dan peninjauan bisa lebih dikurangi dan lebih difokuskan pada penanganan langsung ke masyarakat.
“Tadi saya sampaikan juga baik para kader di TPPS dan ujung tombaknya di Posyandu-Posyandu itu agar terjun langsung, mendatangi, mendata, dan menghitung langsung masyarakat-masyarakat di wilayah kerjanya. Sehingga, apabila ditemukan indikasinya bisa segera ditangani dan diberikan perawatan lebih lanjut,” katanya.
Baca Juga: Telan Anggaran 5.7 Miliar, Progres Pembangunan Ruas Jalan Kadubumbang-Cimanuk Capai 79 Persen
“Kemudian juga saya meminta agar semua pihak yang terlibat dalam penanganan stunting ini bisa lebih fokus dan tepat sasaran, kurangi agenda-agenda rapat di hotel, pakai anggaran untuk penanganan stunting itu secara masif,” sambungnya.
Virgojanti juga menuturkan, terdapat tujuan penting atas strategi nasional terkait percepatan penurunan stunting.
Seperti diantaranya adalah menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, dan meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi.
Baca Juga: Tak jadi Naik, Mendikbudristek Himbau Kelebihan Pembayaran UKT Mesti Dikembalikan
“Jadi itu tujuan kita dalam rangka intervensi serentak itu, dengan sasarannya tentu adalah para remaja putri, ibu hamil, calon pengantin, ibu menyusui, dan anak usia 0-59 bulan. Mereka ini yang akan didata dan dihitung. Seperti misal ibu hamil, kita periksa kandungannya, asupan gizinya bagaimana, kita pastikan itu semua terpenuhi secara baik untuk menurunkan resiko stunting pada saat melahirkan nanti,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Rusman Effendi mengatakan, terdapat sepuluh langkah untuk intervensi penurunan angka stunting yang nanti akan dilaksanakan serentak.
Ia mengungkapkan, diantaranya adalah mereka diyakinkan semuanya terdata, setelah terdata akan dipastikan hadir di Posyandu, setelah itu akan diukur dengan menggunakan alat-alat yang terukur dan tepat.
Baca Juga: Kelompok 57 KKM Unsera Gelar Seminar Anti Bullying di SMA Negeri 1 Pontang
“Kemudian kita juga akan siapkan tenaga-tenaga kesehatan yang kita persiapkan dengan tenaga ahli yang sudah terlatih dan tersertifikasi. Apabila nanti pada saat perhitungan dan pengukuran di posyandu ditemukan adanya masalah atau indikasi, kita lakukan perawatan intensif dan kita intervensi. Apakah dari segi pemenuhan gizi, atau kesehatannya, atau keadaan lainnya, kita intervensi,” kata Rusman.
Ia mengatakan, melalui sepuluh langkah tersebut diharapkan, tingkat angka stunting di Provinsi Banten dapat menurun dan mencapai target secaara nasional.
Rusman juga mengatakan, semua data yang telah terdata pada pelaksanaan intervensi serentak dipastikan akan terlapor ke pemerintah pusat.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Humas BPS Banten jadi Dosen Tamu di Fikom Uniba
“Jadi intervensi yang kita lakukan itu spesifik dan sistematis, seperti kita lakukan penyuluhan tentang bagaimana hidup sehat, pola makan dengan gizi seimbang, dan menjaga kualitas kebersihan. Dan yang pasti kita pastikan bahwa semua yang terdata melalui pelaksanaan intervensi serentak ini akan kita laporkan ke pemerintah pusat,” jelasnya.
Rusman berharap, melalui adanya pelaksanaan penanganan stunting tersebut, angka stunting di Provinsi Banten dapat turun secara signifikan dan mencapai target. Ia juga mengatakan, diperlukan kerja sama antar sektor untuk dapat berkolaborasi menangani persoalan stunting.
“Harapannya tentu agar angka stunting di Banten dapat menurun, kita targetkan bisa di bawah 14 persen. Dan yang pasti kegiatan ini perlu melibatkan berbagai sektor untuk saling bekerja sama dan kait mengkait,” pungkasnya.
Baca Juga: Tidak Tahu Medan Jalan, Mobil Boks Kecelakaan Tunggal di Lebak Hingga Masuk Jurang
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Banten telah berhasil menurunkan angka stunting dari 24,5 persen menjadi 20 persen atau turun sebesar 4,5 persen berdasarkan hasil. perhitungan di tahun 2022 lalu.
Saat ini untuk dapat mencapai target yang ditetapkan hingga Desember 2024, Pemprov Banten mempercepat layanan dan penanganan stunting yang ada di seluruh wilayah di Provinsi Banten.***