BANTENRAYA.COM – Pawai Kebudayaan Internasional berhasil menyedot ribuan pasang mata warga Kota Cilegon.
Pawai Kebudayaan Internasional tersebut tidak hanya menghadirkan budaya dan seni tradisional nusantara. Namun, hadir juga kebudayan negara Rusia, Korea Selatan, India dan Bulgaria.
Pawai Kebudayaan dimulai dari titik Rumah Dinas Walikota hingga panggung Landmark Cilegon, pada Minggu 10 Agustus 2025.
Walikota Cilegon Robinsar menjelaskan, pawai tersebut menjadi hal yang kembali di gelar di Kota Cilegon setalah lama vakum. Namun, tidak hanya budaya dan seni nusantara saja, pawai sekarang melibatkan peserta dari 4 negara asing.
“Ini pawai yang pertama digelar kembali melibatkan seniman lokal dan mancanegara. Bukan hanya Cilegon tapi mancanegara dari Rusia, Bulgaria, Korea Selatan dan India,” katanya.
Baca Juga: Jalan 2,5 Kilo Saat Pawai Kebudayaan Internasional, Begini Kata Delegasi Mancanegara
Robinsar menambahkan, tujuan dari pawai budaya tersebut adalah menunjukan keberagaman, toleransi dan tentu saja ragam budaya yang ada di Kota Cilegon.
“Pertama kita kembali mengenalkan budaya kita, ingin agar sapaya budaya dan seni bisa berkembang di Kota Cilegon. Karena budaya juga merupakan jati diri dari bangsa ini. Mari sama-sama kita jaga,” imbuhnya.
Tidak hanya itu saja, adanya kebudayaan juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Cilegon. Sebab, ada ribuan warga yang hadir dan ikut serta meramaikan.
“Disisi lain ini juga bisa mengembangkan perekonomian, terbukti UMKM habis terjual dagangannya dan paritispasi masyarakat juga sangat terhibur,” jelasnya.
Wakil Walikota Cilegon Fajar Hadi Prabowo menyatakan, berterima kasih kepada masyarakat sudah meramaikan pawai kebudayaan tersebut.
Baca Juga: Viral Wanita Ini Temukan Buhul Sihir di Laut Lalu Unboxing, Isinya Bikin Kaget
“Menunjukkan masyarakat sangat antusias. Ini menjadi kewajiban sebagai kepala daerah. Dimana ada pertunjukkan budaya dan tradisi, kita ingin menunjukkan meski Kota Cilegon perdikatnya Kota Baja dan Industri. Tapi kita juga punya kekayaan kebudayaan dan seni tradisioanl yang sangat akan banyak,” jelasnya.
Fajar menyampaikan, dirinya ingin menunjukkan jika budaya Cilegon bisa sangat kompetitif dengan budaya luar.
“Kita ingin buktikan jika Cilegon juga bisa dan ikut kompetisi dalam aspek kebudayan dengan negara luar,” pungkasnya. (***)