BANTENRAYA.COM – Anggota DPR RI Dapil Banten I, Bonnie Triyana menggagas deklarasi dan komitmen bersama untuk mendukung revitalisasi eks Kewedanaan Menes, Kabupaten Pandeglang.
Jika tidak ada aral melintang kawasan eks Kewedanaan Menes ini akan disulap menjadi Pusat Budaya Pandeglang lantaran memiliki akar sejarah yang sangat kuat.
Deklarasi yang dihadiri Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani dan Ketua DPRD Pandeglang Tb Khatibul Umam, dan tokoh ulama KH T. Adbul Hakim, anggota DPRD Banten Eri Suhaeri, Ketua MWC NU Menes KH Lukmanul Hakim, di eks kewedanaan merupakan pernyataan yang menyatakan komitmen untuk meningkatkan dan mengoptimalkan nilai-nilai cagar budaya dengan cara yang tidak merusak keasliannya.
Bonnie Triyana mengatakan, revitalisasi ini bertujuan untuk mengembalikan vitalitas cagar budaya, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya cagar budaya, dan mendorong penggunaan cagar budaya secara berkelanjutan.
“Aset sejarah ini kalau tidak dimanfaatkan akan menjadi beban. Kalau dia beban lama-lama hancur rugi kita. Maka supaya tidak jadi beban kita harus gotong royong menginvestasikan sesuatu baik anggaran, tenaga, pikiran,” kata dia.
Baca Juga: RSUD Adjidarmo Lebak Siapkan Ruang Isolasi di tengah Naiknya Isu Kasus Covid-19
Ia juga menekankan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya cagar budaya dan peran dalam pelestariannya. “Ketika kewedanaan hidup akan mempunyai multiplier effect. Anak-anak muda belajar sejarah, kesenian. Kemudian efek domino ekonominya kalau nanti ada festival pedagang laku. Dari situ nanti kita dorong strateginya, kita sama-sama berembuk,” ujarnya.
Ketua DPRD Pandeglang, Tb. A. Khatibul Umam meminta setelah revitalisasi nanti, dapat dilakukan kegiatan yang mengangkat pelestatian budaya. “Nanti ada festival terus ada diskusi-diskusi dengan mengundang tokoh-tokoh nasional ke Menes berbicara tentang sejarah,” ucap dia.
Dirinya melihat potensi Menes sebagai daerah yang fokus di bidang pendidikan. Menurut dia, hal ini dapat menjadikan kewedanaan Menes untuk memiliki fungsi yang lebih luas, seperti sebagai tempat wisata, pusat pendidikan, atau pusat kegiatan budaya.
“Banyak hal kalau di Menes, seperti itu tadi sejarahnya. Pernah di sini ada Muktamar NU ke 13, terus di sini juga berdiri MA. Jadi mungkin ke depan bisa belajar bahwa Menes ini banyak melahirkan tokoh-tokoh penting. Jadi saya melihat Menes ini punya kekuatan,” terangnya.
Sementara Bupati Pandeglang, Dewi Setiani berharap revitalisasi Kewedanaan Menes harus dilakukan dengan hati-hati dan perencanaan yang matang, dengan melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, ahli, masyarakat, dan pemilik cagar budaya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa revitalisasi dapat memberikan manfaat bagi cagar budaya, masyarakat, dan juga lingkungan.
Baca Juga: Bupati Serang Komitmen Berantas Praktik Percaloan dan Pungli Ketenagakerjaan
“Harapannya ini sama-sama bergerak maju untuk mewujudkan cagar budaya menjadi strategi kemajuan budaya di Menes. Deklarasi tadi akan di bawa oleh Pak Bonnie Triyana ke kementerian,” ungkap dia.
Pemkab, lanjutnya, akan terus mengawal agar program tersebut dapat dilakukan pada tahun ini. “Kita sama-sama berkolaborasi mewujudkan kebanggaan kita. Cagar budaya ini harus kita lindungi, lestarikan untuk dimanfaatkan kegiatan-kegiatan positif untuk anak muda khususnya di Menes dan sekitarnya,” tandasnya. (***)
















