BANTENRAYA.COM – Rumah Rouf, sopir truk yang menjadi pemicu kecelakaan beruntun di Tol Cipularang menjadi prioritas dalam program pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) oleh Pemerintah Kabupaten Serang.
Rumah Rouf sudah masuk dalam perencanaan pembangunan.
Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Serang Deni Hartono mengatakan, rumah Rouf yang berada di Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir sudah masuk ke dalam database rutilahu.
“Untuk rumah Pak Rouf ini sudah masuk ke databse kita dan kita akan prioritaskan untuk dibangun di tahun 2025. Artinya rumahnya tersebut sudah pernah diajukan oleh pihak desa,” ujarnya, Kamis (14/11).
Ia menjelaskan, keluar Rouf masuk dalam katergori kurang mampu sehingga masih menempati rumah yang kurang layak karena terbuat dari anyaman bambu.
Baca Juga: Terkait Penangan Sungai Ciujung, Gofur Minta Jangan Dicampuri Urusan Politik
“Kita sudah survei ke lokasi rumah Pak Rouf dan sudah cek data ternayata ada di data rutilahu kita. Itu akan menjadi prioritas ke depan karena memang kita juga ikut prihatin melihat kondisi keluarganya,” katanya.
Deni menuturkan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Pemeritah Provinsi (Pemprov) Banten supaya bisa memberikan bantuan untuk keluarga Rouf.
“Kebetulan saya sudah koordinasi dengan Pemprov Banten supaya keluarga Rouf bisa diberikan bantuan,” jelasnya.
Pihaknya juga akan mengupayakan semaksimal mungkin untuk membangun rumah Rouf walaupun di tahun 2025.
“Kalau untuk yang tahun 2024 sudah selesai, mudah-mudahan nanti di tahun 2025 kita masukin kembali ke database yang di prioritaskan. Memang di Kabupaten Serang jumlah rutilahu yang masuk ke database kita ada 8.196,” ungkapnya.
Baca Juga: Kopi Robusta Dadaman Ciomas Tembus Kafe-Kafe Besar di Kota Besar serta Kalimantan
Pada tahun 2025 DPRKP hanya menganggarkan sebanyak 200 unit rumah yang nantinya akan dibangun menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Serang.
“Usulannya nanti by sistem, jadi kita sedang ada akselerasi pencepatan data untuk penanganan rutilahu,” tuturnya.(***)

















