BANTENRAYA.COM – Pemprov Banten melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten mendorong agar pelaku industri kecil menengah (IKM) di Banten dapat melakukan upaya ekspor.
Hal itu agar cakupan konsumennya tidak hanya mengandalkan dari dalam negeri saja.
Kepala Dinas Perindag Provinsi Banten Babar Suharso mengatakan, saat ini pihaknya bersama dengan Kementerian Perdagangan tengah bekerja sama dengan upaya kegiatan export coaching program atau ECP, yang sudah dilakukan dari tahun 2020.
Baca Juga: Dana Kampanye Paslon Isro-Uyun Tembus Rp 1 Miliar, Terbanyak di Pilkada Cilegon
Sehingga, kata Babar, para pelaku IKM dapat berlomba-lomba saling menyasar pasar luar negeri dengan memanfaatkan program yang ada saat ini.
“Jadi setiap tahun atau setiap angkatan kurang lebih 30-40 pelaku usaha. Di dalam ECP itu banyak materi-materi sekiranya ada 8 sesi atau 9 sesi pertemuan, seperti bagaimana cara produksi yang baik sampai dengan membantu mempromosikan produk tersebut,” kata Babar kepada wartawan, Selasa (12/11/2024).
Babar mengatakan, selain bergabung mengikuti program ECP, pihaknya juga mendorong agar pelaku IKM aktif dalam menunjukkan produknya dalam ekspo-ekspo atau kegiatan pameran.
Baca Juga: Gagal Lelang Rp7 Miliar, Pembangunan Gedung Kesbangpol Ditunda
Hal itu, kata dia, agar produk yang dihasilkan oleh para IKM bisa lebih dikenal dan menemui pasar baru.
“Terakhir kita lakukan pameran itu di acara Trade Expo Indonesia di Ice BSD Tangerang. Itu kita pameran beragam produk dari IKM untuk menemukan kecocokan supaya bisa ekspor. Jadi para pelaku IKM ini bisa memanfaatkan program ECP tadi atau momen-momen seperti pameran itu untuk bisa melakukan pertemuan bisnis serta menjalin kecocokan kerja sama,” jelasnya.
Babar menerangkan, saat ini sudah ada sejumlah produk IKM unggulan Banten yang telah menjalin kerja sama dan mencapai nota kesepahaman dengan para eksportir luar negeri. Produk-produk yang dipasarkan ke luar negeri juga bervariasi, dari mulai produk inovatif maupun kreatif.
Baca Juga: Aktivis Diajak Terus Bangun Pilkada Berkualitas, Paslon Diminta Siap Menang dan Siap Kalah
“Ada produk cokelat yang kita kirim ke Mesir dan Turki, kemudian juga sepatu dari Kabupaten Tangerang yang kita kirim ke Argentina dan Afrika Selatan. Lalu ada juga talas beneng yang kita kirim ke Turki. Lalu juga ada Briket yang kita kirimkan ke Arab Saudi. Bahkan, emping dari Serang itu juga sudah mendapatkan kerja sama dengan pengusaha Arab Saudi,” jelasnya.
“Jadi tidak hanya produk yang inovatif, tapi produk-produk yang kreatif juga itu ada pasarnya di luar negeri. Kalau kita melihat itu masih sangat terbuka sekali potensi dari produk IKM kita. Karena peranan yang paling penting dari kami adalah mendorong ekspor dari para pelaku usaha, dan masih banyak produk-produk lain yang tentunya menjadi terobosan,” sambubgnya.
Lebih lanjut Babar mengatakan, pihaknya mendorong agar para pelaku IKM dapat memproduksi produk yang kreatif, dan berkualitas, untuk bisa menarik pasar ekspor.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Ini Penyebab Pemprov Banten Belum Bisa Pastikan Kenaikan UMP 2025
Karena, kata dia, bukan tidak mungkin jika produk yang biasa akan menjadi luar biasa jika dipasarkan secara baik.
“Maka ya kami mendorong agar pelaku-pelaku usaha ini bisa lebih kreatif dan aktif dalam memasarkan produknya. Karena dengan zaman sekarang ini kita bisa semakin mudah untuk memasarkan produk ke luar dan melakukan ekspor,” pungkasnya.
Sementara itu, terpisah, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, pihaknya turut mendorong para pelaku IKM dan UMKM untuk dapat merambah pasar luar negeri, atau bermitra dengan perusahaan besar sebagai bagian dari pemasok bahan dasar.
Baca Juga: 4 Warga Leuwiranji Pandeglang Tersambar Petir, Satu Orang Meninggal Dunia
“Tentu kita mendorong itu ya, seperti kemarin kita melakukan pelepasan ekspor kopi dari PT Mayora Grup ke 15 negera. Maka ini juga kita mendorong agar perusahaan besar itu bisa melibatkan pelaku UMKM yang ada di Provinsi Banten untuk menjadi mitra. Karena banyak sekali potensi-potensi UMKM kita yang dapat dikembangkan,” kata Al Muktabar.
“Seperti misal produksi kopi, di Provinsi Banten itu banyak pelaku usaha kopi. Maka selain bisa melakukan ekspor secara mandiri, tentu kita juga mendorong agar bisa bermitra dengan para perusahaan-perusahaan besar,” pungkasnya.***















