BANTENRAYA.COM – Pondok pesantren masih pandang sebelah mata baik secara pendidikan dan keberadaanya di Kota Cilegon.
Dimana, pesantren masih sangat minim perhatian dari pemerintah dan industri yang ada.
Hal itu membuat sejumlah pesantren, khususnya salafi bertahan secara mandiri tanpa pembinaan ditengah persiangan masyarakat yang semakin modern.
Salah satu tokoh dan kiai di Kota Cilegon Nawawi Sahim menjelaskan, kondisi tersebut dipicu beberapa hal. Pertama dari internal pesantren sendiri yang harus berinovasi dan juga selanjutnya pemerintah yang harus semakin peduli dengan masyarakat santri.
“Sekarang ini pendidika pesantren semakin tidak diminati karena ada pandangan santri susah bekerja dan tidak memiliki masa depan,” katanya, Selasa 22 Oktober 2024.
Baca Juga: Pemkab Tangerang Berikan Penghargaan Kearsipan, Dorong Terwujudnya Kesadaran dan Ketertiban Arsip
Artinya, papar Nawawi, pesantren harus juga membuka pendidikan kejuruan tidak hanya pendidikan formal seperti tsanawiyah dan aliyah saja.
“Pesantren itu harus menginovasi pesantrennya sekarang masih tsanawiyah dan aliah. Barangkali pandangan masyarakat itu Cilegon masih ada asumsi keluaran ppesnatren tidak besa kerja. Pensantren mengonovasi dengan pendidikan vokasi atau kejuruan,” jelasnya.
Nawawi menambahkan, perhatian pemerintah juga menjadi penting. Sebab, jangan dibiarkan pesantren ini sendiri.
Misalnya soal bantuan kitab dibutuhkan, lalu infrastruktur pesantren juga diperhatikan.
“Kalau sekolah umum itu ada LKS, sampai sekarang pesantren itu tidak diberikan kitab gratis. Lalu bangunan pesantren salafi juga kumuh dan tidam terawat. Semuanya butuh bantuan pemerintah,” ujarnya.
Baca Juga: Gelar Istigosah Hari Santri Nasional, Begini Pesan Kapolres Cilegon
Selanjutnya, papar Nawawi, honor yang diberikan juga sangat jauh dengan guru umum untuk para pengajar di pesantren. Ini juga harus menjadi perhatian serius.
“Harus diberikan perhatian serius. Ustadz harus diberika honor yang lebih baik dan meningkat. Kan guri umum sudah besar juga honornya,” tegasnya.
Sekretaris PC NU Kota Cilegon Erick Rebiin menyatakan, pemerintah sekarang sangat jauh dengan pondok pesantren dan ormas islam.
Hal itu membuat, pemerintah tidak tahu akan kebutuhan para santri dan pesantren.
“Pondok pesantren hanya diberikan tambahan dana oprasional. Tapi secara pembinaan, arahan dan pekembangan sendiri tidak dilakukan,” katanya, Selasa 22 Oktober 2024.
Erick menjelaskan, ditengah kebutuhan industri dan perdagangan di Kota Cilegon. Pendidikan pesantren seolah luput dari perhatian pemerintah.
Baca Juga: Laneige Moisturizer Review Varian Water Bank Essence 70ml
Padahal, ada tugas pemerintah untuk membangun kemampuan santri ditengah persaingan.
“Pembangunan skil harus dilakukan. Tapi itu belum menjadi perhatian pemerintah. Maksud saya seperti itu (perhatian pemerintah-red) harus ada didalamnya,” pungkasnya. (***)