BANTEN RAYA.COM – Atlet Muaythai Banten Dwi Sukarno mengaku tidak ada niatan dirinya sengaja mencederai lawannya dengan cara menendang alat sensitif atlet Jawa Tengah Irvan Aji saat berlaga di babak seminal muaytai kelas 63,5 kg di Bale Meuseurah Aceh (BMA), Banda Aceh, pada Senin (9/9).
Oleh karena itu ia meminta polemik yang beredar bahwa dirinya sengaja melakukan tindakan tersebut untuk mencederai lawan diakhiri oleh pihak pihak diluar sana.
Selama menjadi atlet profesional Dwi juga mengaku memang dalam muaythai tidak boleh melakukan tindakan sportif dengan cara menendang alat sensitif lawan.
“Saya sudah bertahun tahun menjadi atlet profesional dan tentunya saya tahu aturan yang ada. Saya tidak ada niat untuk melakukan hal ini,” katanya saat dikonfirmasi, akhir pekan ini.
Ia mengatakan saat bertanding dirinya fokus untuk meraih kemenangan dengan cara yang sportif. Apalagi di babak pertama ia unggul dari lawannya.
Baca Juga: Sabet 22 Emas di PON XXI 2024, Provinsi Banten Bertengger di 10 Besar Klasmen Akhir
“Saya tidak ada niatan menendang alat vital. Bagi saya ini merupakan ketidak sengajaan karena dalam olahraga beladiri ini bisa terjadi karena ful kontak saat berlaga,” tandasnya.
Ia pun pada akhirnya nyatakan tidak lolos ke partai final. Ia bersama ofisial Banten pun sudah menerima keputusan panitia dan hanya meraih medali perunggu dan tidak mempermasalahkan hal ini.
“Saya masih punya agenda ke depan untuk mengharumkan nama Banten dan Indonesia. Apalagi berdasarkan pembicaraan saya kabarnya akan dipanggil untuk mengikuti seleksi untuk timnas muaythai untuk SEA Games 2025 di Thailand,” imbuh Dwi.
Pelatih tim Muaythai Banten Fadly Anwar menuturkan, Dwi Sukarno adalah atlet yang sudah bertaraf internasional dengan melakukan latihan di Thailand.
Dwi Sukarno juga telah melalukan banyak pertandingan dengan hasil selalu meraih emas. Jadi, menurutnya tidak mungkin Dwi Sukarno menghalalkan segala cara untuk menang alias curang.
Baca Juga: Pelaku Otak Pembunuhan Aqila Ternyata Bestie Ibu Korban, Jasad Sempat Disekap Sebelah Kontrakan
“Kalau dalam pertandingan sudah mendominasi, untuk apa Dwi bermain curang, puluhan pertandingan yang dijalaninya tidak pernah melakukan kecurangan. Dwi ini atlet bertaraf internasional, tentu mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” tuturnya. (***)