BANTENRAYA.COM – Sejumlah sawah warga di Desa Walikukun, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang digenangi air bebau belerang yang keluar dari sumur di sekitar sawah.
Akibatnya, warga resah karena khawatir air yang berbau belerang tersebut semakin meluas dan berdampak terhadap tanaman warga.
Ketua RT Kampung Astana Agung, Desa Walikukun Raman mengatakan, air yang berbau belerang tersebut sudah tiga hari menyebar ke sawah-sawah warga yang ditanami padi.
“Air mengalir sudah tiga hari, pas awal-awal air nyalirnya masih sedikit, tapi makin ke sini yang keluar semakin banyak,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu 18 September 2024.
Baca Juga: 10 Orang Jadi Korban, Kebakaran TPSA Bagendung Bikin Warga Sesak Nafas
Ia menjelaskan, air tersebut bisa berdampak buruk terhadap tanaman-tanaman dan ternak warga yang ada di sekitar sumber mata air.
“Kemungkinan tanaman-tanaman sawah bakal mati, ternak kalau minum juga bisa mati. Tapi mudah-mudahan ini tidak terjadi,” katanya.
Raman mengungkapkan, pada tahun 2009 mata air tersebut pernah mengeluarkan semburan air dan tanah sehingga menyebabkan sawah-sawah di sekitarnya menjadi seperti danau.
“Awalnya kan ngebor di sini kedalaman sekitar 80 meter, terus sekitar pukul 04.00 WIB meledak dan tingginya mencapai 20 meter lebih, terus bunyinya juga bikin merinding,” tuturnya.
Baca Juga: Kaesang Endorse Sanuji – Dita Fajar Bayhaqi di Saat Berkunjung ke Lebak
Warga setempat Ikot mengatakan, warga desa sudah mulai waspada karena sumber air tersebut sewaktu-waktu bisa saja menyeluarkan semburan seperti yang terjadi pada tahun 2009.
“Yang ditakuti sama warga sini itu takutnya airnya meletus kaya dulu lagi, terus bau belerangnya ini yang bikin pusing,” ujarnya.
Ia menuturkan, tragedi semburan air di wilayahnya tersebut mirip dengan semburan lumpur Lapindo yang ada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
“Wallahualam, tapi namanya orang desa kita takut kaya dulu. soalnya kalau dulu semua ternak milik orang desa pada mati karena keracunan air,” ungkapnya.***