BANTENRAYA.COM – Pemeriksaan kesehatan bakal pasangan calon atau Bapaslon Walikota Serang dan Wakil Walikota Serang periode 2024-2029 melelahkan.
Pemeriksaan kesehatan Bapaslon Walikota Serang dan Wakil Walikota Serang melelahkan, karena banyak yang harus dicek.
Pemeriksaan kesehatan ini membuat energi dan pikiran Bapaslon Walikota Serang dan Wakil Walikota Serang terkuras.
Baca Juga: Kelompok 85 KKM Uniba Hadirkan Pusling di SDN Tegal Sari
Sekadar diketahui ada 17 jenis pemeriksaan kesehatan yang harus dilalui oleh setiap calon Walikota Serang dan calon Wakil Walikota Serang.
Ketujuh belas jenis pemeriksaan kesehatan itu yakni Echo, bedah, treadmill, orthopedi, mata, urine, paru, fungsi luhur, gigi, psikologi, USG, THT, IPD, EMG, MRI, MMPI, dan BNN.
Ketujuh belas jenis pemeriksaan kesehatan itu diperkirakan menghabiskan waktu sekitar 645 menit setiap calon Walikota Serang maupun calon Wakil Walikota Serang.
Baca Juga: Kelompok 53 KKM Uniba Sosialisasi Pencegahan Stunting di Desa Cilentung
Bakal Calon Walikota Serang Syafrudin mengatakan, pemeriksaan kesehatan Bapaslon Walikota Serang dan Wakil Walikota Serang tahun 2024 lebih melelahkan dibandingkan lima tahun lalu.
“Iya menjenuhkan karena banyak posnya. Kayak umpamanya dari pemeriksaan tensi, darah, kemudian urine. Urine itu beda. Yang dari RSUD, ya dari BNN. Terus psikolog beda lagi bukan dari RSUD. Dari instansi lain yang ahli psikolog,” ujar Syafrudin, kepada Banten Raya, Minggu 1 September 2024.
Selain prosesnya lebih lama, ia menilai pemeriksaan kesehatan untuk Pilkada Kota Serang 2024 terdapat pemeriksaan MRI.
Baca Juga: Kekeringan Ratusan KK di Kecamatan Kasemen Kota Serang Krisis Air Bersih
“Jadi yang paling berat MRI, karena di dalam alat itu kurang lebih satu jam. Jadi capek bukannya tidur malah capek. Mending badan lagi enak mah. Ini mah lagi ngantuk kurang tidur. Jadi nggak bisa tidur,” ungkap dia.
Syafrudin menuturkan, pemeriksaan kesehatan Bapaslon Walikota Serang dan Wakil Walikota Serang 2024 juga sangat menguras energi dan pikiran. Ia mengaku harus mengerjakan ratusan soal saat menjalani salah satu tes kesehatan.
“Yang paling berat lagi ada soal 540. Bukan psikolog itu. Tes IQ atau apa ya. Lebih-lebih tes psikolog mah. Sejam lebih. Suruh menggambarlah, suruh ngisi pertanyaan, suruh berhitung. Tambahan terus naik. Itu ada kayaknya 50 baris. Umpamanya 2 tambah 10, 10 tambah sekian. Itu ada kayaknya 500 pertanyaan. Jadi 1,5 jam. Terakhir itu 1,5 jam itu saya psikolog. Itu yang bikin capek. Kalau yang lain mending umpamanya kayak treadmill paling seperempat jam,” ungkap Syafrudin.
Baca Juga: Ini Nomor Urut Panggilan Pelantikan DPRD Kota Cilegon, Ada Uyun dan Robinsar
Kendati melelahkan, ia mengaku optimis bakal dinyatakan sehat dan memenuhi syarat.
“Iya insya Allah mudah-mudahan semuanya sehat,” yakinnya. ***