BANTENRAYA.COM – Air sungai Ciujung di Desa Tengkurak, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang dalam satu bulan terakhir menghitam karena diduga akibat pencemaran limbah industri.
Akibatnya, puluhan hektare tambak ikan dan sawah milik milik warga di sekitar Desa Tengkurak tercemar air sungai Ciujung.
Kepala Desa Tengkurak Suryadi mengatakan, warna air yang menghitam di Sungai Ciujung juga terjadi karena saat ini sudah memasuki musim kemarau.
“Kalau ada hujan limbahnya hanyut terbawa air, tapi karena musim kemarau dan airnya tidak di suplai dari Bendung Pamarayan kemungkinan limbahnya akan lama hilangnya,” ujarnya, Minggu 25 Agustus 2024.
Baca Juga: Polda Banten Bongkar Peredaran Ganja 500 Gram di Tangerang
Ia menjelaskan, akibat menghitamnya air sungai Ciujung tersebut Desa Tengkurak menjadi desa yang paling tercemar di antara desa-desa yang lain.
“Limbah dari air sungai Ciujung masuk ke tambak ikan dan sawah. Yang terdampak juga ada di Kecamatan Carenang dan di Kecamatan Lebakwangi tapi muara sungai Ciujung ini di desa kami,” katanya.
Selain mencemari tambak ikan dan sawah milik warga, menghitamnya atau pencemaran air sungai Ciujung juga berdampak terhadap ketersediaan air bersih di Desa Tengkurak.
“Boro-boro ikan dan padi, eceng gondok saja mati. Kalau kondisinya seperti ini warga mengalami krisis air besih. Tambak dan lahan yang terdampak puluhan hektare,” ungkapnya.
Baca Juga: Mantan Kades Seuat Jaya Kabupaten Serangt Jadi Tersangka Korupsi Pajak Desa
Suryadi menuturkan, sungai Ciujung menghitam karena tercemar limbah industri sudah berlangsung lama dan diperkirakan sudah terjadi sejak tahun 1990an.
“Kalau lagi musim kemarau seperti ini untuk dapat ikan di tambak 10 kilogram sehari saja susahnya minta ampun,” tuturnya.
Sementara itu, warga Desa Tengkurak Hendrik mengatakan, masyarakat kebingungkan untuk mengeluhkan kondisi air sungai Ciujung yang tercemar limbah.
“Kita mau ngomong ke siapa lagi, marah-marah ke siapa lagi karena kenyataanya setiap laporan ke pemerintah tidak ada respon, setiap tahun tidak ada perubahan,” ujarnya.***