BANTENRAYA.COM – Anggaran penanganan stunting di Kota Cilegon belum maksimal.
Hal itu terlihat dari anggaran yang ada di Kelurahan yang ada di Kota Cilegon hanya sebesar Rp 6 juta per tahun.
Padahal, angka stunting di kelurahan mencapai rata-rata puluhan anak dan harus mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah.
Baca Juga: Mandjha Store Hadir di Kota Serang, Tawarkan Pakaian Berkualitas Design Ivan Gunawan
Dalam menyelesaikan berbagai programnya, pemerintah masih mengandalkan kerjasama dengan donatur baik swasta dan perorangan.
Salah satu lurah di Kota Cilegon yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, pihaknya membenarkan jika anggaran stunting di kelurahannya hanya Rp6 juta dalam APBD.
Untuk menyelesaikan dan merealisasikan program pemberian makanan bergizi melibatkan banyak pihak.
Baca Juga: Wiranto Tiba di Kota Cilegon Banten, Warganet: Awas Ditusuk Lagi Pak!
“Yah hanya segitu anggarannya. Paling kalau ada program Dahsat (Dapur Sehat Atasi Stunting) mengandalkan orang tua asuh ari Baznas Cilegon, industri dan donatur lainnya,” paparnya, Rabu 21 Agustus 2024.
Ia menjelaskan, jumlah anggaran tersebut tidak akan cukup, jika programnya dalam memberikan makan bergizi selama 3 bulan. Artinya haris ada skema anggaran yang benar-benar bisa berpihak.
“Enggak cukup. Ini ada belasan yang stunting diberikan makan bergizi dalam satu hari dua kali selama 3 bulan. Tentu harus mencari tambahan dari industri,” jelasnya.
Baca Juga: Wiranto Sebut Skema Anggaran Makan Bergizi Gratis Belum Tuntas, Bisa Saja Libatkan Industri
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon Lia Nurlia Mahatma menjelaskan, belum secara signifikan dari anggaran APBD Kota Cilegon. Namun, sudah melibatkan pihak swasta dalam bentuk bapak asuh.
“Kalau industri data yang kami dapatkan sekitar 60 industri yang menjadi bapak asuh,” paparnya.
Menurut Lia, pihaknya akan melakukan penekanan ada anggaran 2025, sehingga anggaran di kelurahan tidak hanya Rp6 juta per tahun untuk penanganan stunting.
Baca Juga: SAH! Bahlil Lahadia Resmi Terpilih jadi Ketua Umum Partai Golkar
“Itu nanti akan coba dilakukan push dalam perencanaan 2025,” jelasnya menjawab belum maksimalnya anggaran di kelurahan untuk penanganan stunting. ***