BANTENRAYA.COM – Kelompok Kuliah Kerja Nyata atau KKN 41 dari Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin atau UIN SMH Banten ikut hadir membersamai ziarah kubur sebanyak 2 makam pahlawan kemerdekaan Indonesia sampai selesai.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menghormati jasa pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mendoakan arwah para pahlawan.
Kegiatan ziarah kubur ke makam pejuang ini dilaksanakan pada Jumat, 16 Agustus 2024.
Ziarah kubur dilaksanakan di 2 makam pejuang yang berada di kantor Desa Ciherang, Pandeglang.
Baca Juga: Lembaga Bantani Academy Tebar Beasiswa Full Gratis 100 persen untuk Lulusan SLTA
Kemudian kegiatan ini juga banyak diikuti oleh beberapa para pimpinan, tokoh masyarakat, para kiyai, aparatur negara, dan masyarakat sekitar.
Mereka sangat antusias dalam menghadiri acara ziarah ke makam tersebut.
Guruh Syafaat, selaku PJ Camat Picung dalam sambutannya mengatakan ada sejumlah angka bersejarah.
“Ada 3 moment dimana angka tanggal 17 itu menjadi sebuah angka bersejarah, dimana pada tanggal 17 Ramadhan pertama kali Al-Quran diturunkan, 17 Agustus Indonesia kita merdeka, dan 17 rakaat setiap hari kita shalat serta 17 rakaat, ” kata Guruh.
Baca Juga: Forum Potensi SAR Banten Bentangkan Bendera Raksasa saat Peringatan HUT RI ke 79
Ia menyampaikan, bahwa sejumlah 3 momen tersebut digunakan oleh para pejuang untuk mendapatkan pertolongan Allah.
“Itulah media yang digunakan oleh para pejuang untuk mendapatkan pertolongan Allah memperebutkan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan.” tambah Guruh.
Kemudian, Ardi Wiranata selaku Kepala Desa Ciherang, Pandeglang yang bertugas untuk membacakan sejarah singkat tentang makam 2 pahlawan.
“Menceritakan sejarah singkat tentang 2 pahlawan yang dikubur di desa Ciherang, yaitu yang bernama Muhammad dan Sawira yang berasal dari Leuwi Liang, Bogor, ” kata Ardi.
Baca Juga: Peringati HUT RI ke 79, Puluhan Kapal Nelayan di Bojonegara Konvoi di Laut
Ia menceritakan tentang penangkapan 2 orang tersebut.
“Setelah penangkapan 2 pahlawan tersebut pasukan Belanda menyeret ke sepanjang jalan Desa Kolelet ke Jembatan Cipanauran, karena marah pasukan Belanda mengeksekusi 2 pahlawan tersebut sebelumnya, ” tambah Ardi.
Ia kemudian menambahkan cerita tentang 2 pahlawan yang ada di Desa Ciherang, Pandeglang.
“Memerintahkan 2 orang tersebut untuk menggali tanah untuk kuburan mereka sendiri, dan mereka dikuburkan dalam 1 lubang kuburan.” tutup Ardi.
Baca Juga: Karnaval HUT RI ke 79 di Kota Cilegon Ricuh, Dua Kelompok dari Kecamatan Ini Adu Jotos
Semoga dengan dilaksanakannya ziarah kubur ke 2 Makam yang ada di Desa Ciherang, Pandeglang dapat menjadi renungan.
Hal tersebut khususnya bagi masyarakat Desa Ciherang untuk menjadi renungan agar dapat bersyukur atas kemerdekaan Indonesia.***