BANTENRAYA.COM – Walikota Cilegon Helldy Agustian terus menggenjot peluang agar warganya bisa bekerja.
Salah satu yang dilakukan adalah membuka peluang kerja ke luar negeri dengan bekerjasama melalui Yayasan dan Lembaga pelatihan dan kursus (LPK).
Dimana, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon akan menghitung berbagai pembiayaan agar warga bisa terampil secara kemampuan dan bahasa saat dikursuskan.
Nantinya, melalui industri dan LPK tersebut warga Cilegon dapat bersaing di pasar kerja internasional seperti Korea, Jepang, Jerman dan negara lainnya.
Helldy menjelaskan, program yang dibuat nantinya diharapkan bisa memuat kemampuan dan keterampilan warga bisa bersaing dengan tenaga kerja lainnya di luar negeri atau kancah internasional.
“Ini luar biasa. Ini artinya kita mau matangkan lagi formulanya seperti apa? Biayanya berapa? dan supaya segera mungkin bisa terealisasi,” katanya, Minggu 21 Juli 2024.
Baca Juga: Helldy Ajak Kolaborasi Komunitas Radio, Sebarkan Informasi Positif Pencapaian Pemerintah
Menurut Helldy, cara tersebut dengan kolaborasi yang dilakukan tentu akan memudahkan Pemerintah untuk bisa memberikan kesempatan dan peluang kerja warga Kota Cilegon ke luar negeri.
“Yang akan dikirim tentu tenaga kerja terampil, sehingga bisa masuk ke industri-industri di luar negeri,” jelasnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon Panca N Widodo menyampaikan, pihaknya sudah melakukan perhitungan terkait dengan biaya kursus dari masing-masing LPK.
“Kami sedang mengkaji biaya penempatan di luar negeri. Pak Wali (Helldy Agustian-red) ingin lebih jelas mengenai hal ini. Saat ini, kami hanya bisa menghitung biaya kursusnya untuk ditawarkan ke perusahaan. Nantinya, LPK akan menghitung kembali biaya keseluruhan, termasuk waktu yang diperlukan,” akunya.
Menurut Panca, Disnaker Kota Cilegon sudah melakukan pertemuan dengan 60 perusahaan untuk berdiskusi mengenai kesanggupan mereka dalam memberikan dukungan biaya kursus.
Baca Juga: Tergiur Emas yang Ternyata Palsu, Warga Cilegon Tusuk Tukang Pijat Hingga Meninggal Dunia
“Walaupun belum ada kesepakatan final, ada komitmen dari pihak perusahaan untuk berpartisipasi dalam program ini. Kita akan memastikan perusahaan siap memberikan kursus untuk berapa orang dan berapa dana yang mereka sanggupi,” pungkasnya. (***)
 
			














