BANTENRAYA.COM – Tragedi menimpa Sindu Mulyono pria berusia 60 tahun, pekerja berasal dari Cilegon ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam dan tersedot di saluran pembuangan Bendungan Karian, Kabupaten Lebak.
Peristiwa itu terjadi pada Senin 15 Juli 2024.
Selama dua hari pencarian, tim penyelamatan terkendala oleh dalamnya pipa dan air yang deras.
Diketahui, tim pencarian gabungan yang terdiri dari Basarnas Banten, TNI, Polri, dan BPBD berhasil mengevakuasi jasad Sindu dari saluran pembuangan pada Selasa 16 Juli 2024.
Baca Juga: Untirta Jadi Tuan Rumah Peksimida Pertama di Banten
“Ya korban hari ini ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 13.15 WIB (Selasa, 16 Juli 2024),” ujar Kepala Seksi Ops Basarnas Banten, Heru Amir kepada wartawan.
Selama proses pencarian, tim terkendala oleh derasnya air di pipa, dan dalamnya saluran.
“Hari pertama tim nihil tidak bisa mengevakuasi korban, kemudian pada hari ini korban baru berhasil dievakuasi, dan sudah dibawa ke rumah duka,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, membenarkan kejadian tersebut.
Baca Juga: Puluhan Remaja Antusias Ikuti Pelatihan Jurnalistik DPK Provinsi Banten
“Iya benar, kecelakaan terjadi saat hendak memasang pipa bendungan,” ucapnya.
Febby menjelaskan, bermula saat korban bersama tiga rekannya turun dari titik tali down line. Saat kedua rekannya masih di atas, korban lebih dulu turun mengikuti titik tali tersebut.
“Sebelumnya, para pekerja sudah diberi briefing untuk turun tidak sendirian. Namun, korban turun sendiri. Sementara rekannya, Pak Joko, balik lagi ke atas untuk membantu Pak Rudi yang ada tali nyangkut untuk mengambil golok,” ujarnya.
“Saat itu, korban sudah tenggelam ke dalam air namun sempat muncul ke permukaan lalu tenggelam lagi,” sambungnya.
Baca Juga: Dunia Otomotif Lesu, Pendapatan Bapenda Provinsi Banten Terancam Memble
Ia menuturkan, Joko sempat mencoba membantu korban saat itu, namun posisi tangan korban sudah tersedot pipa bendungan.
“Pak Joko yang melihat kejadian tersebut langsung menuju ke titik korban untuk membantu. Tapi, tenaga sedotan pipa terlalu kuat, sehingga Pak Joko tidak dapat menolong dan kembali ke atas untuk meminta mematikan mesin,” pungkasnya.***