BANTENRAYA.COM– Penjabat Pj Gubernur Banten Al Muktabar meminta agar semua pihak dapat bahu membahu dalam menyelamatkan Bank Banten.
Karena, kata dia, sebagai usaha perbankan milik daerah, Bank Banten dapat dikatakan sebagai entitas Banten.
Sehingga, menurutnya, menyelamatkan Bank Banten sama seperti membangun dan menyelamatkan aset daerah.
Baca Juga: Kekosongan Jabatan Banyak OPD Diisi Plt, Al Muktabar Jelaskan Alasannya
Hal itu ia sampaikan saat dirinya dimintai tanggapan terkait terus merosotnya nilai saham dari Bank Banten hingga menyentuh angka Rp20 perak dan adanya instruksi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang meminta agar Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Kabupaten Kota di Banten untuk dapat dipindahkan ke Bank Banten.
“Bank Banten ini adalah entiti kebantenan kita, karena ini adalah sebagai instrumen lembaga keuangan yang harus kita miliki sendiri. Karena dengan memiliki bank sendiri itu bisa kita arahkan kepada kepentingan-kepentingan masyarakat secara langsung,” kata Al Muktabar kepada wartawan, Senin (22/4/2024).
“Karena saya yakin, Bank Banten ini tidak ada negatifnya untuk masyarakat, pasti baik untuk masyarakat. Makanya kita jaga pengelolaannya, dan kita arahkan pada instrumen yang kuat. Prinsipnya, adalah menjaga likuiditas kas daerah,” sambungnya.
Baca Juga: Queen Of Tears Episode 15 Sub Indo: Usaha Kim Soo Hyun untuk Kembalikan Ingatan Kim Ji Won
Al Muktabar juga menerangkan, terkait harga saham Bank Banten yang anjlok, ia mengklaim jika itu adalah saham yang bersifat terbuka untuk publik.
Sementara, kata dia, sebesar 66,11 persen saham Bank Banten itu dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.
Kendati demikian, Al Muktabar mengatakan, jika dimungkinkan, pihaknya akan memborong semua saham Bank Banten agar sepenuhnya menjadi milik Pemprov Banten.
“Yang berfluktuasi itu saham publik, sebesar 33 sekian persen. Kenapa berfluktuasi, karena ada aturan yang membuatnya. Dulu limit saham terendah itu Rp50. Sekarang ada aturan baru, dimana limit itu fluktuatif berdasarkan mekanisme pasar,” terangnya.
“Dan saat ini saya masih menunggu, sampai dengan detik-detik terakhir (kalau tidak membaik-red), akan kita breakout semua kita tarik, kita beli semua sahamnya. Sehingga Bank Banten itu milik kita sendiri,” sambungnya.
Al Muktabar menuturkan, perlu dukungan dari banyak pihak untuk dapat menyelamatkan Bank Banten dari keterpurukan.
Ia mengklaim, secara performa, Bank Banten memiliki performa yang baik. Selain itu, dari sisi kelembagaan, Bank Banten disebut-sebut telah memiliki multi layanan yang cukup lengkap seperti mobile banking, ATM bersama, hingga melayani layanan on the spot di titik tertentu.
Baca Juga: Ketahui Seberapa Jahat Kamu Melalui Link Tes Ujian Docs Google Form, Yakin Kamu Si Paling Baik?
“Jadi kalau menurut saya tidak ada alasan untuk tidak kita membangun Bank Banten, secara performa itu Bank Banten sangat baik. Saya katakan, Bank Banten sudah mulai untung, dan itu memang benar terjadi. Kemudian dari sisi kelembagaan juga sudah bagus, ada layanan mobile banking, dan layanan-layanan lain. Itu semua sudah menjadikan tanda bahwa performa Bank Banten sudah dalam kondisi yang baik,” tuturnya.
“Secara regulasi juga kita sudah memenuhi semua, bahkan kalau semisal sampai terjadi kesulitan (permodalan-red) kita sudah lakukan KUB (kelompok usaha bank) dengan Bank Jatim, apalagi, tidak ada alasan kalau menurut saya,” imbuhnya.
Saat disinggung terkait penolakan dari sejumlah pihak terkait pemindahan RKUD ke Bank Banten, Al Muktabar mengatakan bahwa kebersamaan untuk membangun Bank Banten itu sangat diperlukan.
“Perlu untuk langkah maju kebersamaan untuk itu, sebagai entiti Banten, milik Banten. Kan bukan saya yang bercita-cita mengadakannya Bank Banten, tapi cita-cita kita bersama, dan saya kebagian untuk memperkuat Bank Banten. Makanya saat ini kita sedang upayakan dan usahakan,” pungkasnya.***