BANTENRAYA.COM – Dalam upaya mengendalikan laju inflasi daerah, Pemerintah Provinsi atau Pemprov Banten terus mengawasi ketersediaan stok pangan dan pergerakan harga di pasaran.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa stok bahan pangan di pasaran masih tersedia. Selain itu juga, untuk menjaga stabilitas harga agar tidak terjadi lonjakan, terlebih pada bulan Ramadan saat ini.
Penjabat atau Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, dalam upaya mengendalikan inflasi, pihaknya telah melakukan pemantauan langsung ke pasar untuk mengecek sejumlah komoditi yang menjadi pemicu tingkat inflasi.
Selain itu, pihaknya juga mengklaim bahwa, sejauh ini kondisi harga yang ada di pasaran masih relatif stabil.
Baca Juga: Lebaran Idul Fitri Identik Dengan Baju Baru, Begini Menurut Uztadz Abdul Somad
“Dalam rangka pengendalian inflasi, kita sudah lakukan pengecekan secara langsung ke pasar untuk melihat langsung bagaimana kondisi harga dan ketersediaan bahan pangan yang ada. Kita dapati bahwa, sejauh ini ketersediaan stok bahan pangan di pasaran masih dalam kondisi yang cukup baik, dan pergerakan harga juga relatif stabil,” kata Al Muktabar kepada wartawan, Senin, 18 Maret 2024.
Al Muktabar menjelaskan, terdapat sejumlah komoditi pangan yang masih menjadi pemicu tingkat inflasi, diantaranya adalah cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang, dan lainnya.
Ia menerangkan bahwa, saat ini pemerintah pusat tengah berfokus pada komoditi beras. Di mana, kata dia, saat ini di sejumlah daerah harga beras mengalami kenaikan yang cukup tinggi akibat stok yang kurang di pasaran.
“Kita dapatkan informasi bahwa secara nasional, stok beras nasional itu cukup, dan untuk Provinsi Banten sendiri tadi saya dapatkan informasi dari Bulog, bahwa stok pangan kita masih mencukupi. Jadi tidak perlu khawatir,” jelasnya.
Baca Juga: Bupati Pandeglang Irna Narulita Geregetan, Proyek Strategis Nasional Ini Mandeg
“Selain itu, kemarin juga saat kita lakukan pengecekan ke pasar, beras-beras medium dan premium itu ada dan tersedia, jadi kita pastikan stok pangan kita aman. Adapun fluktuasi harga itu masih relatif aman,” sambungnya.
Al Muktabar mengatakan, pada Bulan Ramadan saat ini pihaknya intens untuk selalu mengawasi akan kondisi komoditi pangan di Banten. Ia menuturkan, untuk mengantisipasi kenaikan harga jelang Hari Raya Idul Fitri, pihaknya mengaku akan mengecek pada faktor-faktor produksinya.
“Kita lakukan intens pengecekan, khususnya di Bulan Ramadan ini, untuk upaya kita dalam mengambil langkah pengendalian harga. Selain itu, untuk mengantisipasi kenaikan harga jelang hari raya (Idul Fitri) kita akan lakukan pengecekan pada faktor produksinya,” katanya.
“Umpamanya, untuk daging ayam ras, kita komunikasikan langsung ke kandang atau ke peternak, begitu juga dengan telur. Kemudian untuk komoditas lainnya juga sama, itu sebagai langkah hulu. Kita mintakan untuk prioritas pendistribusian itu,” sambungnya.
Baca Juga: WAJIB KONTAN! Disnakertrans Kabupaten Pandeglang Ingatkan THR Tak Boleh Dicicil
Lebih jauh Al Muktabar mengatakan, pihaknya bersama dengan satgas pangan akan terus melakukan pengawalan rantai distribusi dari mulai hulu ke hilir, bahkan sampai pada tingkat konsumen.
“Bersama dengan satgas pangan kita terus lakukan upaya pengawalan distribusi pangan itu dari mulai hulu ke hilir, dari mulai pensupplay hingga ke tingkat pasar bahkan ke konsumen. Kita harapkan semoga antara supply and demand itu tidak ada skat yang terlalu membatasi, yang membuat margin harga menjadi tinggi di konsumen,” tuturnya.***