BANTENRAYA.COM – Guna mencegah terjadinya krisis dan inflasi pangan di Pandeglang, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan atau DPKP Kabupaten Pandeglang secara rutin menggelar kegiatan pasar tani dan gerakan pangan murah atau GPM.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan pada DPKP Kabupaten Pandeglang Sofiah mengatakan, sudah sejak lama pihaknya melakukan kegiatan gerakan pangan murah yang digelar satu pekan sekali di lokasi yang berbeda-beda.
Meski Kabupaten Pandeglang sempat melewati masa El Nino yang mengakibatkan kekeringan parah, Sofiah mengklaim bahwa kegiatan pasar tani dan gerakan pangan murah bisa mencegah Pandeglang mengalami krisis pangan.
“GPM dilaksanakan melibatkan seluruh pihak tentunya, mulai dari pemangku kebijakan atau kelompok-kelompok tani. Dan tentunya juga masyarakat sekitar selaku konsumen,” kata Sofiah kepada Banten Raya, Kamis, 11 Januari 2024.
Baca Juga: Cantik Tapi Dibui! Inilah Sosok Katherine Aureyena, Selebgram Viral usai Promosi Game Judol
Dalam kegiatan pasar tani dan gerakan pangan murah tersebut, pihaknya memfokuskan pada komoditas pembentuk inflasi yang disediakan baik oleh bulog maupun petani lokal.
“Ada beras, gula konsumsi, bawang putih, daging sapi/kerbau dan minyak goreng. Komoditas lain yang dari petani juga ada cabai rawit merah, cabai merah keriting , telur ayam ras dan komoditas pangan segar lainnya sayuran dan buah, komoditas perkebunan gula aren, kopi, vco , berbagai olahan pangan lainnya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Sofiah menyampaikan, dalam pencegahan terjadinya krisis pangan dan inflasi, pihaknya tentu membutuhkan pihak lain terutama pemerintah pusat.
“Saat ini kami menerima bantuan pangan dari pemerintah pusat, khususnya dalam bentuk beras. Apalagi kemarin beras harganya sempat sangat tinggi,” imbuhnya.
Baca Juga: Lima Fitur Unggulan Purefit FX-120Y, Bawa Sharp Raih The Best Home Appliance
Meski el-nino sudah sedikit mereda, namun Sofiah mengatakan bahwa cuaca di daerah Pandeglang khususnya bagian selatan masih belum bisa di katakan normal.
Bahkan, beberapa tempat masih ada yang mengalami kekeringan. Sehingga produksi berasa pun masih belum maksimal.
“Kondisi cuaca El-Nino di Pandeglang selatan masih belum stabil, seharusnya sekarang sudah mulai panen pada bulan Januari dan menanam kembali di bulan Maret,” ujarnya.
Terkait kekeringan yang masih dihadapi oleh para petani, pihaknya sendiri sudah melaksanakan berbagai bantuan yang bisa menunjang kegiatan pertanian masyarakat seperti pembuatan sumur pantek dan pompanisasi.
Baca Juga: Bolehkah Puasa Rajab Digabung dengan Qadha Ramadhan? Cek Penjelasannya di Sini
Namun memang ada beberapa daerah yang sama sekali tidak bisa ditemukan air atau air tanahnya yang memang dalam kondisi asin sehingga bantuan yang bisa diberikan hanya berupa asuransi petani.
“Upaya penyelamatan telah dilakukan di beberapa wilayah dengan membuat sumur pantek dan pompanisasi. Memanfaatkan sumber air yang ada untuk mengairi lahan pesawahan yang kering,” tandasnya.***