BANTENRAYA.COM – Puluhan mahasiswa dari BEM Universitas Setia Budhi menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Senin 29 April 2024.
Para mahasiswa menuntut agar wilayah Kompleks Pendidikan (Komdik), Kecamatan Rangkasbitung dibenahi mulai dari penerangan, wilayah yang kumuh dan dijadikan sebagai wilayah anti narkoba.
Berdasarkan pantauan, demo mahasiswa tersebut berujung ricuh sehingga menyebabkan gerbang masuk Pemkab Lebak jebol serta 2 anggota Satpol PP terluka sampai dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga: Pokja Wartawan Kota Serang Gelar Nobar Semifinal Piala Asia U23 Indonesia vs Uzbekistan
Koordinator Aksi Musail mengatakan, 6 bulan lalu pihaknya telah beraudiensi dengan Pemkab Lebak dan dijanjikan segera membenahinya, namun, sampai sekarang belum ada tindakan.
“Kami kecewa karena Pemkab hanya memberikan janji saja, sehingga pada hari ini, kami menagih janji Pemkab,” kata dia kepada Bantenraya.com, Senin 29 April 2024.
Ia menjelaskan, seharusnya Pemkab memprioritaskan pembenahan Komdik karena wilayah Komdik tercatat sebagai wilayah pendidikan.
Baca Juga: Menggemaskan, Swiss Belinn Modern Cikande Gelar Peragaan Busana Anak Bertema Kartini Modern
“Masa wilayah pendidikan kumuh, banyak sampah, kemudian penerangan kurang. Apalagi, kalau ada banjir suka banjir. Jadi kami meminta agar Pemkab segera bertindak,” paparnya.
Musail berharap, agar Pemkab Lebak segera melakukan pembenahan insfrastruktur dan lain sebagainya.
“Kami, minta agar segera bertindak, dan dibenahi, karena ini adalah keresahan masyarakat,” pungkasnya.
Baca Juga: Nostalgia Kemenangan Pilkada 2018, Syafrudin Ngarep Diusung PKS Lagi
Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Lebak Budi Santoso mengatakan, keluhan dari mahasiswa sudah disampaikan beberapa kali. Bahkan, dalam proses lelang.
“Itu udah beberapa kali disampaikan oleh mereka. Cuman kan anggaran pemerintah harus proses dulu. Sekarang juga, sudah dalam tender. InsyaAllah bulan Mei akan segera dilakukan pembenahan,” jelasnya.
Sekda sangat menyayangkan atas tindakan mahasiswa yang telah menyebabkan kerusakan pagar serta menyebabkan dua anggota Satpol PP terluka.
Baca Juga: Lirik Lagu Way Home dari Kim Soo Hyun dan Terjemahan Bahasa Indonesia, OST Queen of Tears Episode 16
“Saya tidak pernah melarang mahasiswa untuk melakukan demontrasi. Tapi sayang saja, mereka menyuarakan suara rakyat. Namun, malah merusak fasilitas yang dibuat dari pajak rakyat,” ungkapnya.
“Padahal untuk menyelesaikan suatu masalah. Tidak perlu dengan merusak, bisa juga berdiskusi, kemudian kami akan terima semua keluhan dari mahasiswa,” tandas Sekda.
Anggota Satpol PP Lebak Daniel membeberkan, kejadian dirinya terluka bermula saat para mahasiswa memaksa masuk ke dalam gedung Pemda Lebak dengan cara mendorong dan menggoyangkan pagar.
Baca Juga: 8 Sosok Daftar Balon Bupati Pandeglang ke PDIP, Tak Ada Satupun Kader dari Kandang Banteng
“Awalnya mereka berusaha menerobos. Tapi kami tahan, sehingga pagar rusak, dan saya terjatuh sampai serpihan pagar menusuk kepala saya,” katanya.
Lebih lanjut, setelah kejadian tersebut kepala Daniel mengalami pendarahan hebat sampai harus dibawa ke rumah sakit.
“Kepala saya dijait tiga jaitan, terus teman saya juga mengalami luka ringan di bagian kepala,” tuturnya.
Baca Juga: Angka Pernikahan di Kota Serang Turun, KUA Sampai Singgung Soal Biaya Berumah Tangga
Daniel mengungkapkan, sangat miris dengan tindakan mahasiswa yang merusak fasilitas negara. Bahkan, sampai menimbulkan korban.
“Demo silakan tapi tolong jangan anarkis, mereka kan kaum terdidik, jadi tidak perlu merusak, terkait menuntut bagaimana keputusan pimpinan saja,” tutupnya.***
















