BANTENRAYA.COM – Sedikitnya ada sekitar 16 ribu warga dari berbagai daerah di Kabupaten Pandeglang memadati alun-alun Kabupaten Pandeglang di malam terakhir gelaran budaya Gebrag Ngadu Bedug pada Sabtu, 20 April 2024.
Demikian disampaikan oleh ketua asosiasi seniman Bedug Pandeglang, Endang Suhendar kepada Bantenraya.com.
Dikatakannya, event tahunan yang digelar setiap pasca lebaran tersebut tak hanya menjadi ajang pertunjukan budaya, namun memiliki dampak ekonomi yang besar khususnya bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pandeglang.
“Perputaran uang semalam mencapai miliaran rupiah. Ada sekitar 16 ribu warga yang hadir, dan bisa dibayangkan perorang mengeluarkan uangnya Rp 100 ribu, maka sekitar Rp 1,6 miliar uang yang beredar,” ujar Endang.
“Hal tersebut menandakan bahwa kegiatan ini juga ternyata memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat Pandeglang,” tambahnya.
Baca Juga: Siap Maju di Pilkada Kabupaten Serang, Furtasan Ali Yusuf Siap Lakukan Ini Bila Terpilih Jadi Bupati
Tingginya partisipasi masyarakat untuk meramaikan event tersebut tak lepas dari para peserta yang berasal dari masyarakat itu sendiri.
Endang mengatakan, peserta gebrag ngadu bedug tersebut diikuti oleh 20 kampung dari 6 kecamatan di Pandeglang.
Selain ngadu bedug antar kampung, ada beberapa kegiatan lain seperti lomba hias saung bedug, arak-arakan bedug, workshop pembuatan bedug, majelis dzikir pariwisata, dan melukis on the spot.
“Semoga di tahun 2025 nanti peserta bisa bertambah menjadi 10 kecamatan, bila perlu dari 35 kecamatan di Pandeglang,” katanya.
Ia berharap pemerintah ikut andil dan mendorong tradisi Gebrag Ngadu Bedug agar bisa menjadi gelaran event tingkat nasional.
“Kita bisa kumpulkan budaya-budaya bedug dari seluruh Indonesia di Kabupaten Pandeglang. Jadi, saya mohon supportnya ke pemerintah,” tuturnya.
Baca Juga: Sungai Cisangu Meluap, 11 Rumah di Tunjung Teja Masih Terdampak Banjir
Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku pihaknya menggelontorkan dana sebesar Rp 220 juta untuk penyelenggaraan event dan pelestarian budaya Gebrag Ngadu Bedug.
Dana tersebut kemudian dibagikan ke masing-masing kampung yang ikut sebagai peserta Gebrag Ngadu Bedug sebesar Rp 2,5 juta serta kebutuhan event lainnya.
“Tahun depan kita usahakan tingkatkan anggarannya lagi. Sementara tahun ini Rp 220 juta dan tiap kampung menerima Rp 2,5 juta,” katanya.
Irna berjanji Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang akan terus mewadahi para pelaku kesenian Gebrag Ngadu Bedug Pandeglang. Hal tersebut dilakukan tentunya untuk melestarikan kesenian daerah hingga bisa menjadi tujuan destinasi para wisatawan yang berkunjung ke Pandeglang.
“Kita akan dorong hingga event kesenian ini bisa menjadi event nasional. Bisa mengundang wisatawan dan nantinya ikut menggerakan ekonomi masyarakat Pandeglang,” tandasnya.
Baca Juga: Pileg dan Pilpres 2024 Jor-joran, Wahidin Halim Sebut Ongkos Politik saat Ini Sangat Mahal
Di penghujung kegiatan, akhirnya Kampung Cipacung keluar sebagai Jawara Umum dari event Gebrag Ngadu Bedug. Diikuti oleh Kampung Kadukupa sebagai jawara Gebrag, Kampung Cihaseum sebagai Jawara Tilingtit.
Kampung Ciguludug jawara Cipta Lagu, Kampung Ciledug jawara Saung Ranggon, Kampung Parung Sentul jawara Congcot, Kampung Salabentar jawara Kampung, dan Kampung Juhut sebagai Jawara Arak-arakan. (***)













