BANTENRAYA.COM – Kasus demam berdarah (DBD) di Provinsi Banten pada awal tahun 2024 mengalami peningkatan.
Berdasarkan data yang diberikan dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, tercatat dalam dua bulan pertama di awal tahun 2024, angka kasus DBD di Provinsi Banten meningkat sebanyak 316 kasus.
Di mana pda Januari 2024, Dinkes Provinsi Banten mencatat ada sebanyak 1619 kasus DBD yang tersebar di wilayah Banten. Data terakhir menunjukan, pada Februari 2024, angka tersebut naik menjadi 1933 kasus.
Baca Juga: Cek Jalur Mudik di Kragilan, Kapolda Dapat Keluhan Banyak JPU Mati Akibatkan Jalan Gelap
Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan bahwa, saat ini pihaknya tengah melakukan upaya penangan dan pencegahan. Hal itu dilakukan guna menurunkan angka kasus yang terjadi di Provinsi Banten.
“Jadi karena saat ini memasuki musim pancaroba ya, jadi faktor cuaca itu juga menjadi penyebab dari meningkatnya angka kasus itu,” kata Al Muktabar kepada Banten Raya, Kamis (4/4/2024).
“Saat ini kita terus lakukan koordinasi dengan kabupaten kota dan tentu dinas kesehatan juga. Saya on call terus itu dengan dinas, bupati dan wali kota, kan ada beberapa titik kabupaten kota yang harus ada penanganan khusus, seperti di Tangerang itu. Dan kita siap insya Allah dengan SOP yang terstruktur,” sambungnya.
Baca Juga: Pekan Ekraf Pandeglang Fasilitasi Sertifikasi Halal Produk UMKM hingga Penampilan Budaya Lokal
Al Muktabar mengatakan, dalam upaya penanganan kasus, pihaknya telah menginstruksikan agar Rumah Sakit Umum Daerah dapat merespons dengan cepat apabila ada masyarakat yang terkena penyakit tersebut. Sehingga, kata dia, dengan penanganan yang cepat diharapkan tingkat jumlah kasus yang ada dapat menurun.
“Kita sudah siapkan rumah sakit-rumah sakit kita di kabupaten kota, provinsi dan juga swasta untuk dapat berperan aktif dalam rangka merespons perkembangan di masyarakat. Dan apabila hal ini ditetapkan sebagai status kedaruratan, maka kita akan gunakan dana kedaruratan untuk menangani itu dalam segi pembiayaan,” jelasnya.
Al Muktabar juga menuturkan, pihaknya mengimbau agar masyarakat dapat melakukan pencegahan dengan upaya mandiri yang dilakukan. Seperti, membersihkan tandon air, genangan-genangan, apapun yang dapat menyebabkan berkembangbiaknya nyamuk agar dapat dibersihkan.
Selain itu, Al Muktabar juga mengatakan, pihaknya juga membenarkan untuk menggunakan lotion anti nyamuk sebagai langkah pencegahan diri dari penyakit tersebut.
“Banyak ya sih sebenarnya metode untuk pencegahan itu, itu kan di hulunya ya. Seperti membersihkan genangan air, tandon-tandon air, yang dapat menimbulkan kembangbiaknya jentik-jentik nyamuk itu harus dibersihkan, baik yang ada di lingkungan dan juga dalam rumah. Termasuk juga penggunaan lotion anti nyamuk, itu juga penting,” katanya.
“Atau mungkin seperti saudara-saudara kita di Baduy yang menanam lavender untuk mencegah nyamuk datang di rumahnya. Dan kalau sakit karena terjangkit itu sudah harus kita rawat dan dalam perawatan itu kita menyiapkan infrastrukturnya tadi,” imbuhnya.
(mg-rafi)***