BANTENRAYA.COM – Polisi berhasil menangkap pelaku yang diduga pembunuh, pasangan suami istri atau Pasutri yang berusia Kemed 89 tahun dan Hj Sartimah berusia 75 tahun warga Cigarukgak, RT/RW 09/04, Desa Kadujajar, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak.
Di mana, pasutri tersebut ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya dengan bersimbah darah, pada Senin 25 Maret 2024, sekitar pukul 10.00 WIB.
Ternyata pasutri tersebut dibunuh oleh cucunya sendiri akibat kesal tidak dipinjami uang Rp 500 ribu, untuk mencukupi kebutuhan istri dan anaknya saat Ramadhan.
Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP Wisnu mengatakan, pihaknya sudah curiga kepada pelaku. Sebab, saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara atau TKP pelaku menangis histeris, namun saat dibawa ke Mapolsek Malingping tangisan pelaku mereda.
Baca Juga: Perkuat Layanan, E-Wallet AstraPay Kembangkan Sistem Loyalty
“Kami heran disitu, padahal pas hari Senin 25 Maret 2024, saat ke lokasi kejadian kami melihat pelaku menangis histeris, kami pun langsung membawa pelaku untuk dimintai keterangan, bahkan saat kami (Polisi) kesana juga pelaku langsung melapor,” kata dia saat memberikan keterangan di Mapolres Lebak, Selasa 26 Maret 2024.
Kecurigaansemakin besar, karena keterangan pelaku dengan saksi lain sangat berbeda.
“Pelaku bilang, bahwa saat kejadian jarang ke rumah korban. Namun, saksi lain berkata bahwa korban selalu tidak jauh dari rumah korban,” beber Wisnu.
Selanjutnya, pihak kepolisian terus menguak sampai ke akar permasalahan, hingga pada akhirnya pelaku mengakui atas tindakan kejinya.
Baca Juga: TERUNGKAP! Motif Pembunuhan Pasutri Lansia di Kabupaten Lebak, Ternyata Cuma Masalah Ini
“Pelaku mengaku, karena dihantui rasa bersalah, karena pelaku posisi masih diperiksa untuk dimintai keterangan, pelaku langsung kami amankan,” terangnya.
Untuk sementara, pelaku menyampaikan keterangan bahwa melakukan pembunuhan tidak menggunakan alat apapun.
“Hasil visum belum keluar, namun dugaan sementara pelaku membunuh nenek dan kakeknya dengan menggunakan benda tumpul sehingga menyebabkan kepala kedua korban sampai berdarah,” ungkap Wisnu.
Ia menambahkan, untuk mempertanggung jawabkan tindakannya, pelaku terancam 15 tahun penjara.
Baca Juga: Warga Lebak Terus Lestarikan Tradisi Ketupat Qunut
“Pelaku diberikan sanksi berdasarkan pasal 338, dengan ancaman penjara selama 10 tahun, dan pasal 365 ayat 2 dengan ancaman penjara 15 tahun, paling lama seumur hidup,” tutup Wisnu.
Sementara itu, Warga setempat sekaligus tokoh masyarakat, Okum membenarkan atas penangkapan cucu tiri itu. Ia tak menyangka keluarganya sendiri yang diduga menjadi dalang dari tragedi tersebut.
“Katanya JJ yang ngaku ke polisi, cuman saya kurang tau ya. Tapi dengernya, JJ awalnya meminjam uang, namun tidak dikasih,” terangnya.
Ia menuturkan, pengamanan pelaku dilakukan setelah dirinya melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Malingping.
Baca Juga: Cuaca Panas Hantui Kabupaten Lebak, Warga Diimbau Jaga Kondisi Tubuh
“Kejadian kan pukul 10.00 WIB, kemudian saya menelepon polisi sekitar pukul 12.00 WIB, lambung disitu JJ dibawa untuk dimintai keterangan, namun ternyata dirinyalah yang diduga membunuh, ” jelasnya.
Okum menjelaskan, pelaku mengeksekusi kedua korban pada malam hari.
“Dini hari kemarin ya, kayanya dia pinjam uang. Tapi tidak dikasih, kemudian emosi mungkin terus menghantam kedua korban menggunakan asbak kayu,” paparnya.
Menurutnya, JJ adalah sosok yang bermasyarakat dan tidak pernah murung.
Baca Juga: Satlantas Polres Pandeglang Siapkan 4 Pospam dan Kerahkan 69 Personel Saat Arus Mudik Lebaran
“Orangnya baik juga kalau sedang bergaul, cuman heran juga kenapa bisa sampai segitunya,” ungkap Okum.
Lebih lanjut, JJ bekerja sebagai kuli bangunan di wilayah Malingling.
“Bahkan, sebelum dievakuasi JJ menangis histeris, saya juga masih belum percaya dengan kebenaran ini. Cuman gimana ya, udah diamankan di Polres Lebak,” beber Okum.
Ia meminta, kepada para dermawan untuk mengulurkan bantuan untuk kebutuhan tahlilan para korban.
Baca Juga: Puncak Arus Mudik di Tol Tangerang-Merak Diprediksi Terjadi pada H-7 Lebaran
“Sekarang keluarga yang di jauh belum pulang, kami sangat kekurangan, disini (rumah duka-red), semoga ada yang mau membantu ya,” tutupnya.***


















