BANTENRAYA.COM – Sekda Lebak Budi Santoso mengajak masyarakat untuk menggalakkan kebersihan lingkungan.
Seruan dari Sekda Lebak itu dilakukan dalam upaya mencegah lonjakan kasus demam berdarah dengeu (DBD) di Kabupaten Lebak.
Kegiatan menjaga kebersihan yang diserukan Sekda Lebak bisa seperti mengadakan Jumat Bersih (Jumsih) dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Baca Juga: Tukang Ojek Preman Segera Tayang, Aris Nugraha Malah Beri Kode Soal Nasib Preman Pensiun 9
Diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak mencatat ada 773 kasus DBD dengan 4 kematian dalam kurun waktu dua bulan yakni pada bulan Januari-Februari 2024.
Budi mengaku, DBD harus menjadi perhatian serius kemudian masyarakat harus meningkatan kebersihan lingkungan.
“Masyarakat harus waspada dengan DBD, apalagi saat ini cuacanya berpotensi timbulnya DBD,” katanya kepada Bantenraya.com, Kamis 6 Maret 2024.
Baca Juga: PKS Jodohkan Ade Sumardi dengan Iip Makmur di Pilkada 2024 Kabupaten Lebak
“Sampai akhir Februari saja sudah 773 kasus DBD ditemukan dan empat orang meninggal. Dinkes juga sekarang terus melakukan langkah antisipasi,” katanya.
Ia mengungkapkan, dalam mecegah DBD, dirinya selalu menjaga kondisi lingkungansekitar.
Seperti rutin melakukan pemeriksaan potensi air terjebak di ember, kaleng kosong, tandon air bersih dan bak kamar mandi harus rajin dikuras sweta diberi bubuk abate, atau dimasukin ikan pemakan jentik nyamuk.
“Untuk bubuk abate bisa minta ke petugas kesehatan di puskesmas atau beli di toko-toko obat, harganya sangat murah,” ucap Seksa yang sangat peduli terhadap kebersihan lingkungan.
“Kami menghimbau masyarakat untuk melakukan hal yang sama, nyamuk DBD bisa muncul karena perilaku kita sendiri,” katanya.
“Mari kita jaga kebersihan lingkungan, kalau semua individu dan rumah tangga melakukan hal yg sama Insya Allah kita akan aman dari DBD,” imbuhnya.
Baca Juga: Rekomendasi Drama yang Diperankan Kim Go Eun, Selain Film Exhuma yang Sukses Besar
Menurutnya, gerakan Jumat bersih (Jumsih) yang selama ini digalakannya akan sia-sia bila tidak didukung oleh semua elemen masyarakat.
Ia meminta agar masyarakat sadar akan menjaga kebersihan lingkungan dengan cara gotong royong.
“Solusi yang terbaik itu saya kira adalah menjalankan pola hidup sehat dan bersih. Pemkab Lebak terus gencar mensosialisasikan gerakan hidup bersih,” terang sosok yang cocok menjadi panutan.
Baca Juga: Anggaran Operasional Kasi PAD Dicabut, Realisasi PBB P2 Pandeglang Jeblok
Budi menambahkan, telah menginstruksikan Dinkes serta seluruh camat, kepala desa, lurah, kepala puskesmas dan tenaga kesehatan di desa-desa untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
Hal itu agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Apabila ada warga yang terjangkit DBD, segera lapor ke RT untuk menindaklanjuti ke petugas kesehatan di wilayahnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Kapan Serial Harus Kawin Season 2 Tayang? Ini Penjelasan Ending Yuki dan Max
“Nanti petugas akan turun ke lapangan untuk melakukan observasi, tentunya kita semua harus bersama-sama mencegah DBD,” tutup yang juga Mantan Kepala BKAD Lebak ini.
Sementara itu, Sub Koordinator P3M Dinkes Lebak, Rohmat Puji Raharjo mengatakan, angka DBD mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Rata-rata pada tahun lalu, jumlah kasus hanya sekitar 30 kasus per bulan ya, semakin membabi buta ya,” ujar dia.
Penyebab meningkatnya laporan kasus DBD, menurut Rohmat , dapat dikaitkan dengan kemudahan akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan.
“Akses pemeriksaan kesehatan yang lebih mudah dapat meningkatkan cakupan kasus. Mungkin kalau dulu tidak terdiagnosis, sekarang terdiagnosis, sehingga penemuan kasusnya menjadi lebih banyak,” jelas Rohmat.
Lebih lanjut, bahwa lonjakan kasus DBD bisa disebabkan oleh peningkatan populasi nyamuk Aedes Aegypt.
“Kasus DBD cenderung meningkat saat peralihan musim. Perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti terjadi di tempat-tempat penampungan air,” katanya.
“Seperti kaleng kosong dan lain-lain yang berpotensi sebagai tempat bertelur nyamuk,” tambahnya.
Rohmat meminta, warga untuk rutin membersihkan lingkungan.
“Salah satu faktornya karena musim hujan, banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Kebersihan lingkungan di luar atau dalam rumah harus dijaga,” pungkasnya. ***