BANTENRAYA.COM – Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu wilayah yang memiliki sejarah panjang kolonial dalam proses pembentukannya hingga hari ini.
Hal tersebut dibuktikan dengan berdirinya beberapa bangunan dengan gaya arsitektur khas zaman kolonial yang dibangun di beberapa titik di pusat Kabupaten Pandeglang.
Salah satu bangunan yang dimaksud yakni bangunan yang saat ini difungsikan sebagai gedung perpustakaan daerah (perpusda) Kabupaten Pandeglang.
Bangunan ini berdiri di sebelah barat alun-alun Pandeglang, tepatnya di sisi jalan Kesehatan no. 2, Pandeglang.
Kendati masih digunakan, namun bangunan perpusda tersebut merupakan sebuah cagar budaya, sehingga sampai saat ini masih dilestarikan dan tak boleh ada perubahan signifikan terhadap struktur bangunan.
Sebelum menjadi perpustakaan, bangunan ini sendiri beberapa kali berganti fungsi sejak pertama dioperasikan yakni tahun 1925.
Melansir dari laman website Kementerian Kebudayaan, awalnya bangunan ini digunakan sebagai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di daerah Kawedanan Pandeglang hingga tahun 1990.
Setelahnya, gedung ini dipergunakan sebagai kantor Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) serta kantor LPTQ. Baru saat ini beroperasi sebagai gedung perpusda Pandeglang.
Dari luar, kamu akan melihat bangunan ini memanjang dari arah Barat ke Timur dengan bagian depan menghadap arah Utara.
Bagian atapnya berbentuk limas dan memiliki 10 jendela dan masing-masing jendela memiliki kanopi yang terbuat dari kayu dan dicat berwarna krem. Lalu di atas kanopi tersebut, terdapat panil kaca.
Bangunan yang didominasi dengan warna putih ini juga memiliki pintu masuk utama yang berkanopi. Di bawahnya, terdapat delapan pilar penyangga yang ditopang dengan sebuah beton.
Ketika memasuki bangunan ini, kamu akan melewati sebuah lorong sepanjang tiga meter yang menghubungkan antara kanopi pintu utama dengan ruang utama bangunan ini.
Setelah memasuki bagian dalam, kamu akan berada tepat di tengah-tengah ruang antara sebelah Barat dan sebelah Timur bangunan.
Pada bagian dalam gedung berbentuk seperti lorong dan terdapat 10 ruang. Saat ini, ruangan-ruangan tersebut berfungsi sebagai penyimpanan buku dan ruang kerja dari pegawai perpustakaan.
Dengan keaslian dari arsitektur bangunan khas kolonial, gedung eks RSUD Kawedanan Pandeglang ini tentu memiliki daya tariknya sendiri. Ketika berkunjung, selain bisa menikmati buku yang disediakan oleh perpusda Pandeglang, kita juga akan disuguhkan gaya bangunan Neo-klasik yang membuat kita seolah berada di zamannya. (***)















