BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kelurahan Bagendung Kecamatan Cilegon menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang 2025 pada Selasa, 9 Januari 2024.
Di mana, dalam musyawarah yang merumuskan pembangunan 2025 itu masih didominasi pembangunan infrastruktur.
Lurah Bagendung Eha Nursoleha menyatakan, dalam Musrenbang 2025 tersebut pihaknya mengumpulkan semua pemangku kebijakan dari RT, RW, tokoh masyarakat untuk bersama-sama merumuskan pembangunan.
“Sebenarnya ini pematangan dari hasil Musling (Musyawarah Keliling) yang sudah dilakukan di tingkat RW. Dimana, sebagian besar masih mengusulkan soal infrastruktur,” katanya.
Infrastruktur tersebut, papar Eha, misalnya drainase dan Tembok Penahan Tanah atau TPT yang paling dominan.
Hal itu karena kontur wilayah Kelurahan Bagendung merupakan perbukitan dengan banyak tebing curam, sehingga diharapkan bisa mengantisipasi banjir dan juga potensi longsor.
“Paling dominan diusulkan itu TPT dan drainase. Antisipasi musim hujan yang rawan banjir dan longsor. Tapi ada juga usulan gardu warga, taman bermain dan beberapa lainnya,” jelasnya.
Untuk non fisik sendiri, papar Eha, warga ingin adanya gerai UMKM dan pelatihannya. Dimana, itu bisa nantinya untuk mendongkrak perekonomian.
Baca Juga: Buruan Klaim! Kode Kupon The Spike Volleyball Story untuk Tanggal 10 Januari 2024
“Ada gerai UMKM yang diharapkan bisa dibuat, selanjutnya pelatihan UMKM yang berkelanjutan juga disampaikan aspirasinya dari warga,” ujarnya.
Itu semua, papar Eha, masih bisa dijangkau dan direalisasikan melalui program Sarana dan Prasarana Lingkungan Rukun Warga atau Salira.
Namun, untuk pembangunan lainnya yang sifatnya besar seperti sekolah dan lainnya itu diberikan kepada kecamatan untuk mengawal hingga tingkat kota.
“Untuk fisik yang bisa dijangkau maka akan ada Salira. Tapi jika yang besar maka itu akan kami terus kawal hingga masuk sampai perencanaan pembangunan tingkat kota,” ujarnya.
Baca Juga: 3 Fakta Ujicoba Timnas Indonesia Lawan Iran, Tak Pernah Terkalahkan Sejak November 2022
Sementara itu, Ketua RW 07 Perumahan Bukit Cilegon Asri Pono menyatakan, karena usulan tersebut merupakan hal yang prioritas dalam menyelesaikan masalah lingkungan. Diharapkan bisa direalisasikan.
“Jadi kami harap karena ini kebutuhan untuk menyelesaikan masalah, maka bia diakomodir dan masuk dalam perencanaan kelurahan serta sampai tingkat kota,” ujarnya.
Pono menyampaikan, salah satu yang penting juga adalah sarana penunjang lainnya yang harus bisa direalisasikan. Sebab, untuk pembangunan seperti Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu, Gardu warga juga dibutuhkan.
“Tentu semuanya menjadi usulan prioritas. Jadi kami harap bisa direalisasikan,” jelasnya.
Baca Juga: AKB dan AKI di Kota Serang Meroket Tajam, 2023 Ada 63 Bayi Meninggal Dunia
Sementara itu, Camat Cilegon Maman Herman menjelaskan, warga agar tidak bosan-b0san menyampaikan aspirasinya, terlepas apakah akan direalisasikan atau hanya menjadi catatan.
“Ada yang memang belum direalisasikan. Namun, semuanya harus bersabar dan tidak bosan terus menitipkan dalam perencanaan. Sebab, ini penting karena kedepan yang belum pastinya akan menjadi prioritas berikutnya,” tegasnya.
Diketahui Kelurahan Bagendung sendiri memiliki alokasi Dana Pembangunan Wilayah Kelurahan atau DPWKel pada 2024 senilai Rp 2.813.125.400 dengan rincian untuk generik atau kebutuhan kantor sebesar Rp 559.885.400, Forum Musrenbang Rp 46.800.000 Pemberdayaan Masyarakat Rp 381.200.000 evaluasi kelurahan Rp 19.440.000, sinergi dengan Polri, TNI dan instansi vertikal Rp 719.000.000 dan Salira atau fisik sebesar Rp 1.086.800.000.***