BANTENRAYA.COM – Beras asal Thailand membanjiri stok Gudang Bulog Serang.
Beras asal Thailand banjir di Gudang Bulog Serang, karena harga gabah lokal di pasaran melebihi harga pokok pembelian (HPP) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 9.950 per kilogram.
Kepala Pimpinan Bulog Kantor Cabang Serang Fariz Sudirman mengakui penyerapan beras lokal masih sulit dilakukan, karena ketersediaan stok, dan produktifitasnya yang kurang, sehingga harga beras lokal di lapangan melebihi HPP.
“Memang untuk ketersediaan stok sekarang, kami Bulog masih susah untuk melakukan penyerapan beras lokal. Dikarenakan ketersediaan stok, produktifitasnya yang kurang, sehingga harganya agak tinggi dari HPP,” ujar Fariz Sudirman, kepada awak media, termasuk Bantenraya.com, Rabu 13 Desember 2023.
Baca Juga: Mantan Wakil Walikota Subadri Ushuludin Sering Ajak Daus Mini Keliling Kota Serang, Ini Alasannya
Ia menuturkan, beras lokal posisinya berada di pusat yakni DKI Jakarta, karena sistem lokal dikomersialkan sehingga ada di DKI Jakarta.
“Jadi kalau sewaktu-waktu kami butuhkan, kami langsung akan alihkan ke sini,” tutur dia.
Sejatinya Bulog siap menyerap gabah dari masyarakat lokal, karena penugasannya Bulog memang diinginkan untuk penyerapan produksi lokal, tetapi Bulog terhalang oleh HPP yang ditentukan oleh pemerintah.
“Jadi dari pemerintah kami dibebankan untuk pembelian harga Rp 9.950 per kg. Sedangkan harga di lapangan sudah di atas Rp 9.950 per kg. Jadi kami cuma harga patokan pembelian itu cuma Rp 9.950 sesuai dengan HPP yang ditentukan oleh pemerintah,” jelasnya.
Baca Juga: Pemadanan NIK dan NPWP Belum Juga Rampung, Masa Implementasi Diperpanjang hingga Tahun Depan
Meskipun demikian, Fariz Sudirman mengakui pihaknya tidak ada halangan untuk melakukan pengadaan penyerapan beras-beras komersial dengan harga yang ada di pasaran.
“Tetapi memang pengadaan itu dilakukan oleh DKI, karena memang punya kapasitas gudang yang lebih besar dibandingkan kami. Jadi mereka disimpan di sana untuk distribusikan langsung ke yang ada di DKI maupun Banten,” beber Fariz Sudirman.
Perihal harga beras di pasaran masih tinggi, ia mengaku, pihaknya masih melakukan pendistribusian beras-beras Bulog ke pasaran.
“Kalau penyerapan beras Bulog ke pasaran alhamdulillah sampai saat ini kami masih melakukan pendistribusian. Melalui beras SPHP yang ada di pasar-pasar, di warung-warung. In syaa Allah tetap kami laksanakan,” akunya.
Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Cabai Rawit Merah di Kota Serang Masih Melambung
Terkait harganya yang masih mahal, hal itu terjadi karena bahan dasar produksinya sudah tinggi.
“Sehingga Bulog dengan pemerintah kota mencoba menurunkan harga yang ada di pasaran dengan beberapa kegiatan, seperti pasar murah, operasi pasar, itu yang kami lakukan di kecamatan maupun di kelurahan,” tutur dia. ***