BANTENRAYA.COM – Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengungkapkan akan melakukan evaluasi mekanisme penyaluran bantuan Rumah Tidak Layak Huni atau Rutilahu di Kota Cilegon.
Hal itu merupakan respon dari banyaknya rumah warga yang mengalami kerusakan secara mendadak, sementara warga tersebut belum tentu masuk dalam daftar penerima bantuan Rutilahu Pemerintah Kota Cilegon.
Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir ini, di sejumlah wilayah di Kota Cilegon, khususnya di Kecamatan Jombang dan Purwakarta banyak rumah warga yang mengalami kerusakan mendadak.
Penyebab kerusakan cukup bervariatif, mulai dari bangunan rumahnya yang sudah mulai lapuk, hingga disebabkan oleh cuaca ekstrem yang melanda Kota Cilegon.
Baca Juga: KNPI Cilegon Bentuk Pelajar KNPI, Diharapkan Bantu Tangkal Hoaks Pada Pemilu 2024
“Ini saya sepakat nih, evaluasi buat kita kalau ada yang sifatnya insiden yang tiba-tiba ambruk, rumah roboh, harus ada cara cepat untuk merehab,” kata Sanuji kepada Banten Raya, Sabtu, 18 November 2023.
Sanuji menyampaikan, sejatinya untuk warga yang rumahnya mengalami kerusakan secara mendadak bisa mengajukan bantuan melalui Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Kota Cilegon.
Namun, lantaran pengajuan bantuan ke Baznas Kota Cilegon juga memerlukan proses yang tidak sebentar, maka hal itu tidak dimungkinkan untuk melakukan perbaikan secara cepat.
“Kalau yang insiden bisa lewat lembaga Baznas. Nanti kita perbaiki (prosesnya supaya cepat),” ujar Sanuji.
Baca Juga: 7 Lagu untuk Guru Kekinian yang Cocok Dinyanyikan di Hari Guru, Mudah Dihafal dan Meyentuh Hati
Dengan demikian, Sanuji menyiasati untuk menangani persoalan rumah warga yang rusak secara mendadak pihaknya menganjurkan kepada para pejabat, pengusaha, hingga masyarakat untuk bahu membahu menyelesaikannya.
“Saya kira bagus untuk digerakkan (melalui donasi) tidak hanya dari pejabat, para orang kaya, pengusaha, masyarakat kita harus punya kesatuan sosial di masyarakat begitu ada rumah roboh, ambruk, karena tidak layak bisa cepat dibangun,” ucapnya.
Di sisi lain, Sanuji juga mengakui bahwa sektor perumahan merupakan salah satu persoalan yang cukup menantang dan butuh strategi yang matang untuk menyelesaikannya.
“Sektor perumahan memang berat di masyarakat, tidak mudah ya. Makanya perlu juga provinsi dan pusat terlibat dalam penanganan rutilahu, datanya diselesaikan sehingga tahu ada berapa yang harus diselesaikan,” katanya.
Baca Juga: Peringati Hari Guru Nasional 25 November 2023, Ini Daftar Film yang Dapat Ditonton
Untuk diketahui, saat ini Pemkot Cilegon telah menaikan jumlah bantuan anggaran rutilahu yang semula Rp 7,5 juta menjadi Rp15 juta.
Pemkot Cilegon juga mengucapkan terimakasih kepada perusahaan yang telah menyalurkan dana CSR untuk program rutilahu.
“Alhamdulillah ya kemarin kita bersyukur CSR PT Krakatau Steel membangun 100 rutilahu dengan harga yang cukup lumayan. Saya kira itu cukup membantu dan berharap dunia industri membantu program rutilahu di seluruh kecamatan dan kelurahan yang ada,” pungkas Sanuji.***