BANTENRAYA.COM — Percakapan ringan di media sosial X (sebelumnya Twitter) baru-baru ini menyulut diskusi hangat tentang cara pandang baru terhadap ajaran Islam, khususnya soal shalat lima waktu.
Khususnya bagi mereka yang generasi Z, shalat lima waktu bukan lagi semata hanya rutinitas keagamaan.
Banyak warganet muda yang mulai melihatnya sebagai bentuk self care harian—me time yang memberi jeda di tengah hiruk-pikuk kehidupan.
Baca Juga: Dukung Net Zero Emission 2060, Andra Soni Ajak Masyarakat Beralih ke Alat Masak Listrik
Pengguna akun @xopch, yang memulai obrolan ini, menulis, “Kupikir-pikir, Tuhannya orang Islam goks juga—kayak the ultimate life coach. Ia protektif tapi penyayang, tegas tapi mendidik. SOP-nya juga simple: daily check-in 5x, rutin donasi, annual detox 30 hari, spiritual trip jika mampu.”
Cuitannya pun langsung disambut akun-akun lain. Seorang pengguna dengan nama @Wrdgsmyc menambahkan, “Daily check-in 5x yang juga sekaligus daily cleaning, karena sebelum check in harus cuci muka, kumur-kumur, cuci tangan dll dan itu dilakukan juga 5x sehari. Efeknya? Setiap hari tampil seger fresh, muka ga gampang kusam, gigi bersih ga ada bekas selilit makanan.”
Dalam percakapan itu, banyak yang kemudian memberikan pandangan terkait ibadah yang selama ini seolah dianggap berat, justru membawa manfaat nyata secara fisik maupun mental.
Baca Juga: Banten Bidik Industri Game Jadi Andalan Ekonomi Baru, Anak Muda Diajak Jadi Kreator
Akun @mrwonderlands menyamakan salat dengan meditasi harian: “You only doin self awareness and boom, all done easily.”
Akun lain, @standardganda_, mengungkap bahwa lima waktu salat juga bisa menjadi cara alami untuk membuat otak beristirahat dari tekanan dunia.
“Gua juga baru sadar, hikmah salat dibikin wajib 5 waktu adalah memastikan otak kita istirahat sejenak di tengah beban duniawi seberat apapun. Dan wudhu pun terasa lebih menyegarkan di tengah hectic-nya kerja,” tulisnya.
Baca Juga: Andra Soni Temui Dirut ASDP, Bahas Peningkatan Layanan di Pelabuhan Utama Merak
Di sisi lain, narasi ini juga menyentuh cara menyampaikan ajaran agama. Akun @dopephrine menyuarakan kegelisahan yang banyak dirasakan generasi muda,
“Please perbanyak penyampaian tentang agama pake cara kayak gini. Gua muak dengan penyampaian yang nakut-nakutin, neraka ini neraka itu. Instead of bring peace they bring threat. Buat orang tersesat yang mau kembali ke jalan benar, ini membantu banget.”***