BANTENRAYA.COM – Baru-baru ini pemerintah Indonesia mengimbau agar warga Indonesia tidak boros mengonsumsi nasi.
Hal ini langsung dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas RI yang yakin bahwa Indonesia dapat menghentikan impor beras.
Salah satu caranya adalah untuk dapat meminta masyarakat agar tidak memakan nasi secara berlebihan khususnya bagi kalangan muda.
Jika negara Indonesia dapat mengurangi limbah makanan sebesar 20 persen, terutama pada konsumsi nasi, diperkirakan dapat menghemat hingga 6 juta ton beras dalam setiap tahun.
Baca Juga: Bawaslu Provinsi Banten Temukan Petugas Pantarlih Terdaftar sebagai Anggota Parpol
Hal ini terjadi dengan kebutuhan nasional beras yang mencapai 31 juta ton per tahun, sedangkan rata-rata konsumsi masyarakat Indonesia adalah 2,6 juta ton per.
Dalam hal ini dapat Indonesia dapat menghemat 6 juta ton beras, sehingga menghilangkan kebutuhan impor beras.
Sebagai informasi, bahwa pada tahun 2024, pemerintah telah mengalokasikan kuota impor pangan sebesar 3,6 juta ton.
Selain itu, Perum Bulog mencatat bahwa realisasi impor beras terkini telah mencapai 2,5 juta ton, yang mayoritas diimpor.
Baca Juga: Terminal Cadasari Kabupaten Pandeglang Terbengkalai dan Horor, Lokasinya Tak Strategis
Dengan gerakan mengurangi konsumsi jumlah beras dipercaya dapat mengurangi impor beras dari negara asing.
Hal ini diunggah oleh akun Instagram @folkative yang menginformasikan bahwa Pemerintah mengimbau agar mengurangi konsumsi beras.
Dalam postingan tersebut juga menuai banyak tanggapan di kolom komentar.
“Ga bisa, gua nyambel sama goreng ikan asin aja udah abis 2 piring” Tulis @tia*** dalam komentar.
Baca Juga: Sayap Partai Gerindra Siap Menangkan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah di Pilgub Banten
Memang makan dengan menu Sambal sangat disukai sebagian warga Indonesia.
Ia berkomentar bahwa tidak bisa mengurangi konsumsi beras atau nasi karena dengan lauk tersebut dapat nambah berkali-kali.
“Disaat mereka gabisa apa-apa muncul kalimat ‘Pemerintah minta warga’,” Ucap @mer*** dalam komentar.***