BANTENRAYA.COM – Keluarga adalah sebuah harta yang tidak ternilai dan amanah dari Allah yang wajib kita jaga penuh kasih sayang serta tanggung jawab.
Dalam kehidupan sehari-hari di dunia, sering kali kita tergoda untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan kepada orang lain, namun lupa bahwa sedekah terbaik dimulai di rumah sendiri atau keluarga.
Dikutip Bantenraya.com dari laman islam.nu.or.id pada Kamis, 15 Mei 2025, berikut khutbah jumat dengan judul Mendahulukan Nafkah Keluarga sebelum Bersedekah ke Orang Lain.
Baca Juga: Tak Hanya Urus Administrasi, Kepala Kadisdukcapil Serang Warnerry Poetry Jago Masak Hingga Kulineran
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِلْإِيْمَانِ، وَوَفَّقَنَا لِطَاعَتِهِ فِي كُلِّ زَمَانٍ، نَشْكُرُهُ شُكْرًا يَجْلِبُ الرِّضْوَانَ، وَنَسْتَغْفِرُهُ إِسْتِغْفَارًا يَمْحُوْ الْعِصْيَانَ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً تَحْفَظُ الْإِيْمَانَ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِلْإِنْسِ وَالْجَانِّ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَمَنْ سَارَ عَلَى دَرْبِهِمْ إِلَى يَوْمِ الْجَزَاءِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ أَفْلَحَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah SWT
Segala puji dan syukur, mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT dan mengajak kepada seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Hadirin Sholat Jumat yang Berbahagia
Tidak lupa, khatib berpesan kepada jamaah Sholat Jumat sekalian dan diri khatib sendiri, marilah kita perkuat ketakwaan kepada Allah SWT.
Takwa adalah sebuah pakaian terbaik yang dapat menghiasi hati seorang mukmin. Takwa bukan sekadar ucapan, tetapi perbuatan yang nyata.
Baca Juga: Gelap Gulita! PJU Jalan Krenceng–Ciwandan Mati, Dishub Cilegon: Bukan Tanggung Jawab Kami
Menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, dan memenuhi amanah yang telah Dia titipkan kepada kita. Salah satu amanah terbesar dalam hidup seorang muslim adalah keluarga, istri, anak-anak, dan orang-orang yang berada dalam tanggungan kita.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr, beliau bersabda:
كَفَىٰ بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ
Baca Juga: Tak Sengaja Temukan Pasangan Lansia di Google Maps, Endingnya Bikin Mewek
Artinya: “Cukuplah seseorang dianggap berdosa jika ia menyia-nyiakan orang yang ia tanggung nafkahnya.” (Hadits riwayat Imam Abu Dawud)
Hadits ini begitu dalam maknanya. Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa menyia-nyiakan kebutuhan orang-orang yang menjadi tanggungan kita, seperti istri, anak, atau kerabat yang bergantung pada kita, adalah sebuah dosa yang besar.
Para ulama telah menegaskan bahwa sedekah kepada orang lain hanya boleh dilakukan setelah kebutuhan keluarga tercukupi atau terpenuhi.
Baca Juga: Kasus Gigitan Ular Capai 247, Stok Serum Anti Bisa Ular Kosong di 43 Puskesmas Lebak
Dalam kitab Lam’atut Tanqih fi Syarh Misykatil Mashabih jilid 6, halaman 197, Syekh Abdul Haq Ad-Dihlawi telah menyatakan:
فَفِيهِ دَلِيلٌ عَلَىٰ أَنَّهُ لَا يَتَصَدَّقُ إِلَّا بِمَا يَفْضُلُ عَنْ قُوتِ الْأَهْلِ وَالْعِيَالِ
Artinya: “Hadits ini menunjukkan bahwa seseorang hanya boleh bersedekah dengan harta yang lebih setelah kebutuhan keluarga dan tanggungan terpenuhi.”
Hadirin Jamaah Sholat Jumat yang Dirahmati oleh Allah SWT
Baca Juga: Maksimalkan Efisiensi Anggaran, Pemkot Cilegon akan Lelang 78 Mobil Dinas OPD
Mari kita renungi realitas yang ada di sekitar kita. Berapa banyak di antara kita yang, dengan niat mulia, memberikan sumbangan besar untuk masjid, yayasan, pengajian, orang-orang yang dituakan atau dihormati, atau orang miskin.
Tetapi justru lupa bahwa istri dan anak-anak di rumah kekurangan? Ini adalah pengingat bagi kita semua: sedekah yang paling utama adalah yang diberikan kepada keluarga, karena merekalah yang memiliki hak pertama atas rezeki yang Allah SWT titipkan. ***

















