BANTENRAYA.COM – Kali ini para pengamatan primata satwa liar dan satwa dilindungi sangat terkejut jika di Indonesia banyak sekali yang memilik satwa-satwa tersebut tanpa adanya larangan.
Bahkan sang pengamat primata menuturkan kecaman keras kapada pemilik pemeliharan hewan perimata itu melalui unggahan akun Instagram @primatesfromtheworld, dilansir Bantenraya.com, Rabu 15 Maret 2023.
“Orang-orang ini BUKAN ahli, mereka bukan ahli primata, atau konservasionis” tulis dalam keteranganya
Baca Juga: 5 Tips Bekerja dengan Semangat Selama Ramadhan, Lakukan agar Produktifitas tetap Terjaga
Sementara itu para pengamat satwa perimata mempertanyakan kepada Pemerintah Indonesia, mengapa hanya diam saja jika terjadi pembelian perimata secara illegal dan juga dan mengeksploitasi hingga menjadi terkenal.
“Beberapa pertanyaan besarnya adalah, mengapa pemerintah Indonesia membiarkan orang-orang ini membeli dan mengeksploitasi primate?” tutur keterangan.
Hal tersebut juga merupakan tindakan yang tidak etis,secara perimata tersebut merupakan hewan yang langka dan dilindungi.
Baca Juga: Lewati Porto, Butuh 12 Tahun Bagi Inter Milan untuk Kembali Tapaki Babak 8 Besar Liga Champions
Mirisnya lagi para ahli juga menuturkan jika pemilikan satwa perimata dilindungi itu dipelihara sejak bayi untuk dijadikan konten semata dan mengabil keuntungan pribadi.
“Saya melakukan penelitian lebih lanjut dan saya terkejut! Banyak influencer Indonesia, yang memiliki primata! Sebagian besar kera bayi untuk dijadikan konten” ujarnya.
Sehingga sang peneliti menyebutkan hal itu secara kejam dan controversial.
“Bagi mereka yang tidak mengerti mengapa ini salah. Primata adalah hewan liar, dan hewan liar bukanlah hewan peliharaan. Bayi primata biasanya dijual secara ilegal di pasar basah, dengan membunuh induknya dan menyelundupkannya, ini kejam,” tandasnya.***