BANTENRAYA.COM – Sedikit demi sedikit penyebab Mantri SH nekat menyuntik mati Kades Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang Salamunasir mulai terkuak.
Pelaku nekat menyuntikan cairan obat penenang, karena tersulut emosi. Istri pelaku diduga menyimpan handphone pribadi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan korban.
“Jadi istri pelaku ini menyimpan HP di jok motor, ketauan sama suaminya (pelaku-red),” kata sumber yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya, saat SH memeriksa isi handphone istrinya, ditemukan beberapa chat dan foto istrinya tengah berduaan dengan korban.
“Emosi, trus pelaku datang ke rumahnya. Sempat cekcok, berujung penyuntikan,” ujarnya.
Diterangkan, sesuai penyuntikan korban pingsan dan kejang-kejang. Melihat hal itu pelaku panik dan membawa korban ke puskesmas.
Baca Juga: Diduga Meninggal Usai Kena Suntik Mati, Kades Curuggoong Salamunasir Baru Menjabat 1 Tahun
“Yang bawa korban ke puskesmas itu pelaku,” terangnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Banten Raya, kasus dugaan pembunuhan itu terjadi pada pukul 12.00 WIB di rumah korban di Kampung Sukamanah, Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang.
Sebelum kejadian, SH datang ke rumah Kades Curuggoong diduga dalam kondisi emosi. Disana SH bertemu dengan istri korban. Setelah berbincang, istri korban menelpon korban untuk pulang ke rumah.
Sekitar pukul 12.30 WIB, korban datang ke rumah. Disana korban dan pelaku sempat adu mulut, hingga pelaku mengeluarkan suntikan diduga berisi cairan beracun dan langsung menyuntikkannya ke punggung koban.
Tak lama setelah disuntik, Kades Curuggoong itu mengalami kejang-kejang hingga tidak sadarkan diri. Melihat hal itu, korban kemudian dibawa ke Puskesmas Padarincang. Namun pihak puskesmas tak sanggup menanganinya.
Tim medis kemudian merujuk korban dibawa ke RSUD Banten, namun dari hasil pemeriksaan korban sudah meninggal dunia. ***
















