BANTENRAYA.COM – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai KIB akan menggunakan mekanisme musyawarah dalam menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
“Saya melihatnya (KIB) akan menggunakan cara-cara musyawarah mufakat, saling pengertian, saling membangun kesetaraan,” katanya di Jakarta, hari ini, Selasa 18 Oktober 2022.
Ujang mengungkapkan, kesepakatan dalam KIB tersebut bahwa semua hal akan diketahui, dibahas, dan dilakukan bersama.
Baca Juga: Presiden FIFA Gianni: Hari Tergelap Tragedi Kanjuruhan Tak Boleh Terjadi Lagi
“Kan mereka sudah sepakat di awal ketika menandatangani MoU koalisi bahwa semua hal harus diketahui bersama,” ujarnya.
“Semua hal harus dibahas bersama dan semua hal harus dijalankan bersama,” katanya.
“Dalam konteks itu saya melihat ketiga partai akan bermusyawarah, merundingkan nama capres atau cawapresnya,” tegasnya.
Baca Juga: Piala Dunia U 23 Tetap Digelar di Indonesia, Ini Syarat dari FIFA
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan KIB akan mulai melakukan pembahasan mengenai nama capres dan cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2024 pada November nanti di wilayah Indonesia Timur.
Koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga disebut bakal memprioritaskan kader masing-masing untuk diusung sebagai capres.
Penunjukan capres tidak dilakukan lewat mekanisme pemungutan suara atau voting, tetapi musyawarah untuk mencapai aklamasi.
Baca Juga: Alur Peran Putri Candrawathi, Richard Eliezer Hingga Ferdy Sambo dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J
Meski demikian, Ujang memprediksi proses penentuan nama tersebut menjadi tantangan tersediri bagi KIB untuk bisa menghadirkan pasangan capres dan cawapres terbaik.
Capres dan cawapres tersebut berpotensi untuk menang dan mampu bersaing dengan capres dan cawapres yang lain.
“Saya melihatnya tidak akan terlalu rumit karena menentukan capres-cawapres di KIB karena ada jalur musyawarah. Yang rumit itu adalah mencari capres-cawapres ideal,” pungkasnya.
Sementara itu, Politisi Partai Golkar Melkiades Laka Lena mengungkapkan bahwa partai politik dalam KIB mulai menerima aspirasi nama capres dan cawapres dari kader mereka.
Partai Golkar tetap mengajukan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024.
“Kami dari Golkar sesuai keputusan Munas dan Rapimnas mengajukan Ketum Airlangga Hartarto sebagai Capres,” Katanya.
Baca Juga: Link Nonton dan Sinopsis Preman Pensiun 7 Episode 2 Legal Full HD: Hari Patah Hati Lord Yayat
Sementara itu dua parpol anggota koalisi, yaitu PPP dan PAN mulai memunculkan nama-nama aspirasi kader mereka.
Baik PPP dan PAN menyebut nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baik PPP dan PAN akan menyelenggarakan Rakernas dan Rapimnas dalam waktu dekat.
Baca Juga: Omo! Jelang Wajib Militer, Jin BTS Akan Debut Solo pada Akhir Oktober 2022
Adapun dalam gelaran Rapimnas mendatang, Sekjen PAN Eddy Soeparno menyatakan capres dan cawapres yang diusung mesti memenuhi kriteria sesuai dengan platform partai.
Di antaranya nasionalis, religius, moderat, tengah, dan plural.
Pertemuan KIB sendiri dijadwalkan berlangsung pada bulan November mendatang di Indonesia Timur. Apakah NTT akan jadi tuan rumah?
Baca Juga: 8.441.014 Pekerja Telah Menerima BSU 2022, Buruan Cek Nama Anda di Sini
“Kami tunggu putusan Pak AH dan DPP PG tinggal jalankan di lapangan,” jawab Melki yang juga Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini.
Dalam pertemuan KIB mendatang, banyak yang menantikan siapa capres dan cawapres dari KIB.
“Keputusan capres cawapres KIB bagian terakhir dari pembahasan pimpinan KIB,” tuturnya.
“Kami dari Golkar sesuai keputusan Munas dan Rapimnas mengajukan Ketum AH sebagai capres, keputusan final pimpinan KIB tentang capres cawapres masih kami nantikan,” tandas Melki. ***
 
			 
					


















