BANTENRAYA.COM – Pemerintah menegaskan jika evakuasi warga negara Indonesia (WNI) belum menjadi pilihan meksi kini Sri Langka telah dinyatakan bangkrut.
Sri Langka dinyatakan bangkrut usai gagal membayar uang luar negeri yang mencapai 51 miliar US dolar atau setara Rp754,8 triliun dengan kurs Rp14.800.
Terkait kasus Sri Langka yang bangkrut, Pemerintah Indonesia telah melakukan pembahasan dan salah satunya adalah nasib WNI yang tinggal di sana.
Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1054 : Munculnya Raja Kegelapan Rayleigh Dan Shanks Si Rambut Merah
Duta Besar (Dubes) RI untuk Sri Lanka Dewi Gustina Tobing mengungkapkan, evakusi terhadap WNI yang ditinggal di Sri Langkah bukan menjadi pilihan walau kondisi terkini dirasa sulit.
Menurutnya, bukan hanya pendapatan pemerintah, evakuasi yang bukan jadi pilihan juga disuarakan oleh para WNI tersebut walau krisis ekonomi menyebabkan masyarakat mengalami kesulitan.
Akibat kebangkrutan Sri Langka, warga yang tinggal di negara dengan penduduk 22 juta jiwa itu mengalami kelangkaan BBM, gas, listrik dan mahalnya barang-barang kebutuhan pokok.
Baca Juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Warga di Sungai Cibinuaengeun Lebak
Dewi menerangkan pihaknya menggelar dialog untuk menyerap aspirasi masyarakat Indonesia dalam menyikapi krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka.
“Kami ingin mengetahui dampak langsung yang dirasakan WNI setelah adanya pengumuman kebangkrutan ekonomi Sri Lanka,” ujarnya dikutip Bantenraya.com dari PMJNews, Senin 27 Juni 2022.
Ia memperkirakan, kondisi sulit tersebut masih akan terjadi setidaknya 4 hingga 5 bulan ke depan sampai bantuan dana moneter dari IMF turun.
Baca Juga: Sederet Pemain Timnas U-19 Yang Diprediksi Akan Dicoret Shin Tae Yong
Berkenaan dengan hal itu, dia meminta WNI menyiapkan cadangan pangan di rumah meskipun di kota-kota tertentu sudah terdapat pembatasan pembelian beras sebanyak 5 kilogram per orang.
Bahkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sri Langka telah menyiapkan bantuan sembako bagi para WNI.
“KBRI telah menyiapkan sembako bagi WNI yang sangat membutuhkan,” tuturnya. ***


















