BANTENRAYA COM – Sebanyak lima rumah permanen di Kampung Kebon Kalapa, RT 005/001, Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar, Lebak, rusak berat akibat terjadinya pergerakan tanah, Jumat, 10 Juni 2022 sekira pukul 18.30 WIB.
Selain merusak lima rumah, jalan poros desa sepanjang 70 meter juga amblas sedalam dua meter.
Meski tidak terdapat korban jiwa, namun tingkat kerugian rusaknya lima rumah beserta badan jalan poros desa mencapai Rp1,8 miliar.
Baca Juga: Jenazah Eril Ditemukan Geraldine Beldi, Ridwan Kamil: Eril Diselamatkan Guru Pengajar Baik Hati
Para penghuni kelima rumah tersebut terpaksa diungsikan ke rumah keluarganya, karena kondisi tanah di sekitar kampung dinilai masih labil, serta kondisi lima rumah yang rusak sangat membahayakan.
Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi kejadian, kelima rumah yang rusak berat tersebut milik Karman alias Damong (40), Bahrudin (50), Awal (44), Kadafi (27), dan Aan (47).
Awal, salah seorang warga yang rumahnya rusak berat, mengatakan, pergerakan tanah yang turut mengakibatkan rumahnya amblas terjadi setelah dirinya selesai melaksanakan ibadah sholat Maghrib.
Baca Juga: Kemenkes Gelar Program Bantuan Pendidikan untuk Scholarship
“Baru saja selesai sholat magrib, tepatnya sekitar pukul 18.30 Wib, tanah di atas bangunan rumah saya amblas. Sontak saya dan keluarga langsung berhamburan keluar rumah,” ujar Awal.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, pergerakan tanah di Kampung Kebon Kalapa, merupakan pergerakan tanah yang kedua kalinya.
“Pergerakan tanah yang pertama pada Januari 2022. Pada saat itu, tiga dari lima rumah tersebut sudah mengalami rusak berat. Bahkan kamipun sudah memerintahkan agar para pemilik rumah tersebut untung mengosongkannya,” kata Febby.
Baca Juga: Balas Budi ke Guru Penemu Eril, Ridwan Kamil: Saya Siap Urus Jika Ingin Berlibur ke Indonesia
Febby menambahkan, pihaknya telah memerintahkan agar kelima rumah tersebut dikosongkan, karena kelima rumah tersebut membayakan untuk dihuni akibat kondisi tanahnya masih labil.
“Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pergerakan tanah susulan, maka saya dan tim relawan bersama pihak Polsek akan tetap standby di Kebon Kalapa hingga pagi nanti,” kata Febby lagi. ***



















