BANTEN RAYA – Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pandeglang menandai proyek jalan Barusatu-Koranji, Kecamatan Pulosari dengan pilok, Selasa 7 Juni 2022.
Penandaan jalan dilakukan karena proyek Barusatu-Koranji dinilai kurang berkualitas. Berdasarkan informasi, proyek jalan Barusatu-Koranji bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2022. Proyek jalan tersebut menelan anggaran Rp3,1 Miliar dikerjakan oleh CV Andalusia Palasan.
Wakil Bidang Organisasi DPC GMNI Pandeglang, Maulana Yusuf Amrullah mengatakan, selama dua hari pihaknya telah melakukan pengawasan hasil pembangunan program Jalan Kabupaten Mantap Betul (Jakamantul).
Baca Juga: Waspada, Penyakit PMK Masuk Pandeglang dan Ditemukan di 5 Hewan Ternak Warga
Hasilnya, jalan Barusatu-Koranji di Kecamatan Pulosari sudah pada bolong. “Kami sangat menyangkan hasil pembangunan jalan Barusatu-Koranji sama seperti jalan Kondangjaya-Pasirkoer, Kecamatan Cisata ditemukan bolong-bolong. Dikira hanya di Cisata saja, ternyata di Pulosari juga tak berkualitas,” kata Maulana.
Dia menilai, kondisi pengerjaan kedua ruas jalan tersebut dikerjakan diduga tidak memperhatikan kualitas yang baik.
“Jelas ada dugaan indikasi pengerjaan secara asal-asalan dan dalam pengerjaannya mereka hanya mencari untung besar tanpa mempertimbangkan segi kualitas. Hal itu terbukti dari hasilnya sudah ada yang rusak,” katanya.
GMNI mendesak, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang memberikan sanksi tegas kepada kontraktor yang mengerjakan pembangunan jalan tersebut.
“Ini tidak boleh dibiarkan, harus segera diberikan sanksi tegas DPUPR Pandeglang. Kami juga minta agar perusahaan tersebut di-blacklist saja,” tegasnya.
Ketua DPC GMNI Pandeglang, Tubagus Muhamad Afandi mengatakan, jajarannya fokus melakukan pengawasan dengan terjun langsung ke lapangan. “Kami selaku mahasiswa bergerak melakukan aksi pengawasan terhadap jalan yang sedang dibangun agar berkualitas,” katanya.***