BANTENRAYA.COM – Memiliki bayi atau anak merupakan impian semua pasangan suami istri.
Sebab dikaruniai seorang bayi adalah anugerah yang tak ternilai harganya.
Kehadiran seorang bayi juga menjadi pelengkap hidup bagi sepasang suami dan istri.
Baca Juga: Link Nonton Drakor Our Blues Episode 18 Sub Indo yang Aman Bukan di LK21, Telegram dan IndoXX1
Kehadiran seorang bayi pun menambah berkah, dan semangat dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
Sebab kehadiran seorang bayi akan menambah warna kehidupan menjadi lebih ceria.
Sebelum si jabang bayi lahir ke alam dunia, calon ayah dan bunda perlu menyiapkan nama bayi yang terbaik.
Baca Juga: Luhut Ungkap Alasan Naikkan Harga Tiket Candi Borobudur Jadi Rp750 ribu, Netizen: Mending Turu
Nama bayi sangat penting disiapkan oleh calon orang tua, karena di dalam setiap diksi nama mengandung doa yang tentunya menjadi harapan dari orang tua agar kelak anaknya menjadi anak soleh dan soleha.
Agar tidak salah memilih nama bayi, sepasang suami dan atau calon orang tua pun patut tahu, bahwa ada nama-nama bayi yang dimurkai Allah SWT.
Lantas nama-nama bayi apa saja yang dimurkai Allah SWT? Dikutip Bantenraya.com dari muslimah.or.id Minggu 5 Juni 2022, berikut ini nama-nama yang dimurkai Allah.
Baca Juga: Drama Korea Our Blues Episode 18 Sub Indo: Spoiler, Link Nonton dan Jam Tayang Hari Ini
Nama-nama yang diharamkan dalam syariat adalah nama-nama berikut:
Para ulama sepakat mengenai haramnya memakai nama yang mengandung makna penghambaan diri kepada selain Allah.
Seperti Abdul ‘Uzza, Abdusy Syams (hamba matahari), Abdud Daar, Abdur Rasuul, Abdun Nabi dan lain-lain.
Baca Juga: Profil Indah Kurniawati, Anggota DPR RI Ibu dari Korban Pemukulan di Tol Gatsu
Diriwayatkan dari Hani bin Zaid bahwa ketika ia datang menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai utusan beserta kaumnya.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar mereka memanggil salah seorang di antara mereka dengan nama Abdul Hajar (hamba batu).
Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, “Siapa namamu?” Ia menjawab, “Abdu hajar.” Beliau bersabda, “Tidak, kamu adalah Abdullah (hamba Allah) bukan Abdu Hajar (hamba batu)!”.
Baca Juga: GM Ruslan Bagi Ilmu untuk Atlet dan Pelatih Banten
(Lihat kitab Shahihul Adabil Mufraad, halaman 623) Termasuk pula dalam hal ini adalah pemberian nama Abdul Haarits, karena al-Hariits adalah manusia.
Adapun “Haarits” itu sendiri bukanlah nama Allah. Yang ada adalah Allah disifati dengan adz-Dzaari’ (menanam, menumbuhkan) dann itu bukan termasuk nama Allah.
أَفَرَأَيْتُم مَّا تَحْرُثُون أَأَنتُمْ تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ الزَّارِعُونَ
“Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam. Kamukah yang menumbuhkan atau Kami-kah yang menumbuhkan.” (QS. Al-Waaqi’ah: 63-64)
Baca Juga: Mobile Legends Akan Dihapus dari Playstore Tanggal 5 Juni 2022? Simak Fakta Terbarunya Disini
Memberi nama dengan nama-nama Allah, seperti ar-Rahman, ar-Rahiim, al-Khaliq dan al-Bari. Syaikh Utsaimin memiliki penjelasan yang bagus berkenaan memberi nama dengan nama Allah Ta’ala.
Pemberian nama ini memiliki dua sisi dari sisi pertama, terbagi menjadi dua macam.
Penyebutan nama dengan huruf alif dan lam. Yang dimikian tidak boleh diberikan kepada selain Allah, seperti al-‘Aziz, as-Sayyid, al-Hakiim dan lain-lain.
Alasannya karena dengan adanya penambahan alif dan lam berarti menunjukkan kepada ushul dari makna yang terkandung dalam nama tersebut.
Baca Juga: UPDATE MOTOGP: Quartararo Perpanjang Kontrak di Yamaha, Marquez Sukses Jalani Operasi
Maksud pemberian nama untuk menunjukkan sifat yang terkandung dalam nama tersebut walau tanpa alif dan lam.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengganti kunyah Abu Hakam karena teman-temannya selalu minta putusan hukum kepadanya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Sesungguhnya Allah adalah al-Hakam dan hanya Dia-lah yang berhak menetapkan hukum.”
Lalu beliau memberi kunyah dengan nama anak sulungnya yang bernama Syuraih.
Baca Juga: TERBARU! Kumpulan Link Twibbon Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2022, Keren dan Populer
Ini menunjukkan apabila seseorang memiliki nama dengan salah satu dari nama Allah yang mengandung makna sifat (sengaja disesuaikan dengan sifat, pekerjaan atau keadaan penyandang nama), maka hal itu dilarang syariat.
Sisi kedua, menamai dengan nama-nama Allah tanpa didahului alif dan lam dan tidak bermaksud menyesuaikan dengan makna sifat yang terkandung dalam nama tersebut.
Hal ini dibolehkan seperti nama Hakiim. Di antara sahabat ada yang bernama Hakiim bin Hizam.
Seorang sahabat yang pernah dinasehati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jangan kamu menjual sesuatu yang bukan milikmu.”
Baca Juga: Tuntut Kejelasan Nasib, Honorer Banten Gandeng 7 Pengacara Sekaligus
Tetapi ada nama Allah lainnya yang tidak pantas dijadikan sebagai nama manusia, seperti Jabbar, meskipun tidak bermaksud menetapkan makna sifat yang terkandung dalam nama tersebut.
Karena bisa jadi nama itu mempengaruhi diri orangnya sehingga dirinya menjadi orang yang sombong, angkuh dan takabbur terhadap orang lain. (Al-Majmu’ Ats-Tsamiin (I/144))
Memberi nama dengan nama Malikul Muluk (Rajanya Raja), Sulthanus Salathin dan Syahin Syah.
أَغْيَظُ رَجُلٍ عَلَى اللهِ يَومَ الْقِيَامَتِ وَ أَخْبَثُهُ وَ أَغْيَظُهُ عَلَيْهِ رَجُلٌ كَانَ يُسَمَّى مَلِكَ الأَمْلاَكِ لاَ مَلِكَ إِلاَّ اللَّهِ
Baca Juga: Honorer Bakal Kepung Kantor Gubernur Banten, Tuntut Kejelasan Nasib Bakal Dihapuskan di 2023
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Manusia yang paling dimurkai Allah nanti pada hari kiamat yang paling keji dan yang paling dibenci-Nya adalah laki-laki yang bernama Malikul Amlak. Sesungguhnya tiada raja yang haq selain Allah subhanahu wa ta’ala.”
Semakna dengan nama di atas adalah Qadhi Qudhaat, Haakimul Hukkam (artinya, hakim dari para hakim).
Memberi nama dengan Sayyidun Naas, Sayyidul Kul, Sittul Kul sebagaimana diharamkan memberi nama dengan nama Sayyidu waladi Adam untuk selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Baca Juga: Arti Kata Lokotre yang Sebenarnya, Bahasa Gaul yang Sedang Viral di TikTok
Memberi nama dengan nama berhala yang disembah seperti Isaaf dan Naailah.
Memberi nama dengan nama orang-orang non arab yang menjadi ciri khas orang kafir, seperti George, Diana, Ros, Suzan dan lain-lain.
Memberi nama dengan nama-nama setan, seperti Khinzab, Walhaan, A’war, Ajda’. Demikian disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah.
Syaikh Bakr Abu Zaid juga mengharamkan nama-nama orang non arab, seperti Turki, Farsi, Barbar dan nama-nama lain yang sulit diucapkan oleh lisan arab, seperti Naariman, Syiirihan, Niifiin, Syiiriin, Syaadi (monyet) dan lain-lain.
Namun menurut penulis, nama-nama itu hukumnya makruh kecuali jika berkeyakinan bahwa nama tersebut lebih baik daripada nama-nama kaum muslimin. Wallahu a’lam.
Itulah informasi mengenai nama-nama bayi yang dimurkai Allah SWT. Nama anak Anda sendiri siapa? Awas jangan salah kasih nama. Semoga artikel ini bermanfaat. Aamiin Ya Rabbal Alamiin. ***



















