BANTENRAYA.COM – Ada banyak keistimewaan yang terdapat dalam 10 hari terakhir Ramadhan yang sangat rugi jika dilewatkan.
Salah satu keistimewaan di 10 hari terakhir Ramadhan adalah malam Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar merupakan malam kemuliaan yang ada di bulan Ramadhan dengan keutamaan beribadah sepanjang 1.000 bulan.
Baca Juga: Katalog Promo Super Hemat Indomaret, Indomie, Telur Ayam hingga SoKlin Banting Harga
Untuk itu umat Islam perlu memperbanyak amal kebaikan, sebab di 10 hari terakhir Ramadhan terdapat malam Lailatul Qadar, terutama di hari-hari ganjil.
Lantas amalan penting apa yang harus dilakukan di 10 hari terakhir Ramadhan?
Berikut rangkuman referensi yang dikutip Bantenraya.com dari Kemenag.go.id, Jumat 15 April 2022.
Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim)
Pada hadis ini menunjukkan keutamaan semangat beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan.
Hadist ini menceritakan sosok baginda Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling giat dalam meraih ridha Allah SWT.
Bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ketaatan, beribadah, bertaqarrub, beri’tikaf.
Baca Juga: Link Nonton dan Sinopsis Drakor Tomorrow Episode 5 Sub Indo, Goo Ryun Tiba-tiba Pingsan
Mengajak anggota keluarga untuk beribadah. Kesungguhan beliau beribadah di 10 hari terakhir Ramadan melebihi kesungguhan beribadah di waktu selainnya.
Kalimat “bersungguh-sungguh (beribadah) pada 10 hari terakhir” menunjukkan anjuran untuk tidak kendor dalam beribadah di akhir Ramadan sebagaimana fakta di masyarakat.
Hadis ini menunjukkan keistiqamahan beliau dalam giat beribadah sepanjang Ramadan.
Semua hari di bulan Ramadan sangat istimewa dan semua muslim disarankan untuk melakukan ibadah dengan baik.
Baca Juga: Militer China Menciptakan Jubah Tembus Pandang, Satelit Pun Bisa Terkecoh
Namun, 10 hari terakhir Ramadhan sangat istimewa. Ada banyak keutamaan di sepertiga bulan terakhir itu hingga Rasulullah pun mengencangkan ibadahnya.
Setidaknya, kesungguhan beliau ini disebabkan beberapa faktor, antara lain:
Pertama, sepuluh hari terakhir merupakan penutup bulan Ramadhan yang penuh berkah. Dan setiap amalan manusia dinilai dari amalan penutupnya.
Kedua, 10 malam terakhir adalah malam-malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW.
Baca Juga: Nimo TV Umumkan Pamit di Indonesia, Apa Penyebabnya?
Ketiga, kerinduan akan keindahan Lailatul Qadar atau malam kemuliaan yang keutamaan beribadahnya melebihi beribadah sepanjang 1.000 bulan.
Keempat, beliau memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan kebutuhan hari raya sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir.
Kalimat “melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut” sebagai anjuran dan keteladanan Rasulullah SAW.
Utamanya dalam memotivasi umatnya untuk menambah giat beribadah di 10 hari terkahir Ramadan dengan mencontohkan beberapa amalan utama, antara lain:
1. Memperpanjang Shalat Malam
Pada 10 hari terakhir Ramadhan, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur.
Beliau menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, shalat, zikir, dan lain-lain hingga waktu fajar.
Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh anggota keluarga beliau untuk sama-sama menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam. Sebagaimana penuturan Aisyah RA.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Kolom Abu Membumbung hingga 1.000 Meter
“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Memperbanyak Sedekah
Meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir Ramadhan sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan dengan Ramadhan.
Kemudian juga sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya.
Baca Juga: Dicecar 20 Pertanyaan, Ivan Gunawan Ngaku Hanya Brand Ambassador DNA Pro dan Kembalikan Uang Sekoper
Karena tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial. Sebagaimana firman Allah SWT,
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).
Bersedekah di 10 hari terakhir tidak hanya diterjemahkan dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakal mal.
Tetapi juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan di hari raya Idul Fitri bagi dhuafa.
Baca Juga: Kuota Mudik Gratis Kemenhub Ditambah, Berikut 14 Kota Tujuan dan Cara Daftar Secara Lengkap
Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa, dan lain sebagainya.
3. Itikaf
Itikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia.
Itikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir, berdoa, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya.
Baca Juga: Dirilis Hari Ini, Berikut Link Pengumuman SPAN PTKIN 2022, Cek Namamu di Sini
Itikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA,
Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. (HR. Muttafaq ‘alaih)
Di masa pandemi Covid19 ini, kemungkinan sebagian umat Islam tidak dapat beri’tikaf di masjid, akan tetapi seluruh aktivitas i’tikaf dapat dilakukan di rumah.
Jika ingin tetap melakukan i’tikaf secara individu di masjid, maka hendaklah dilakukan dengan memenui protokol kesehatan seperti berbadan sehat, membawa sajadah sendiri, memakai masker, berwudhu kembali di masjid, dan tidak bersalaman.
4. Tilawah Al-Quran
Meningkatkan membaca Al-Quran menjadi salah satu ibadah utama di 10 hari terakhir Ramadan.
Tidak sedikit umat Islam yang larut dalam tilawah Al-Quran sepanjang malam baik di masjid maupun di rumah.
Tilawah Al-Quran adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar.
Baca Juga: Cara Cek Penerima BSU 2022 Lengkap dengan Langkah-langkahnya, Ada 8,8 Juta Calon Penerima Manfaat
Tradisi mengejar khataman Al-Quran di akhir Ramadhan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim, khususnya mereka yang setiap hari bergulat dengan aktivitas pekerjaan.
Dengan demikian khataman Al-Quran sebanya satu kali menjadi target realistis. Apapun bentuk motivasinya, tilawah Al-Quran harus lebih digiatkan di 10 hari terakhir Ramadan.
Itulah beberapa amalan penting di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Marilah kita manfaatkan, karena detik-detik 10 malam terakhir amatlah mahal, janganlah dimurahkan dengan kelalaian. ***



















