BANTENRAYA.COM – Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan peran Soeharto pada Serangan Umum 1 Maret 1949.
Diungkapkannya, ada pertemuan antara Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan Soeharto sebelum Serangan Umum 1 Maret diluncurkan.
Dikutip Bantenraya.com dari Twitter @DeeJee_007, Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelas sepanjang Desember 1948 hingga Februari 1949 terjadi serangan terus menerus terhadap pos-pos Belanda oleh gerilyawan TNI.
Baca Juga: Mengaku Jenderal Bintang Tiga, Yusuf Daiman Tipu Perempuan Hingga Miliaran Rupiah
Adanya perlawanan sporadis pada akhirnya melahirkan gagasan untuk melakukan serangan umum yang lebih besar dari segala penjuru.
Ia menjelaskan, Sri Sultan Hamengku Buwono IX mengirim surat kepada Panglima Sudirman dan menganjurkan agar mengadakan serangan guna merebut kembali Yogyakarta dari tangan Belanda.
“Panglima Jenderal Sudirman menyetujui saran Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk berkoordinasi dengan Letnan Kolonel Soeharto sebagai komandan brigadir 10/Wehrkreise III,” paparnya.
Baca Juga: Asyik Ngevlog, Relawan Ukraina Nyaris Terhantam Roket Rusia
Tak lama Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Letkol Soeharto melakukan pertemuan dan keduanya sepakat untuk melakukan Serangan Umum 1 Maret 1949 pada pukul 06.00 WIB dan memang benar terjadi.
“Sesaat setelah sirine tanda selesainya jam malam meraung-raung di seantero Yogyakarta,” ungkapnya.
“Suara tembakan serentak terdengar di mana-mana. Untuk pertama kalinya sejak Kota Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda pasukan TNI berhasil memasuki wilayah kota,” jelasnya.
Baca Juga: Kisah Sjafruddin Prawiranegara saat Memimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
Unggahan video inipun banyak menarik perhatian netizen dengan meninggalkan jejak di kolom komentar.
“Mahfud coba didengar ini,” tulis akun @hutomo.
Seperti diketahui, hilangnya nama Presiden RI kedua Soeharto dari peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara menuai polemik.
Baca Juga: 6 Pegangan Bagi Mujahid Dakwah, Simak Pesan Isa Anshary Sang Singa Podium Masyumi
Salah seoramh tokoh yang lantang mengkritik hilangnya nama Soeharto dari sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah Politikus Gerindra Fadli Zon.
Ia bahkan sampai memberi penjelasan panjang lebar terkait peran Letnan Kolonel (Letkol) Soeharto pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 melalui kanal YouTube miliknya. ***


















