BANTENRAYA.COM – Kota Cilegon menjadi kita tanpa kabel semrawut, kabel sepanjang 14 kilometer di Kota Cilegon mulai ditanam ke bawah tanah oleh pihak Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel).
Penanaman kabel semrawut ke bawah tanah merupakan salah satu program tata kelola wajah kota dalam masa kepemimpinan Robinsar dan Fajar.
Persiapan konstruksi atau penggalian bawah tanah Pemerintah Kota Cilegon bekerjasama dengan Apjatel.
BACA JUGA: MPS Motorsport Juara Umum di Kejurda Motocross dan Grasstrack Provinsi Banten
Awal mula proses penggalian bawah tanah untuk merapihkan kabel semeawut dimulai pada 19 Agustus 2025 lalu.
Walikota Cilegon Robinsar mengatakan, Pemkot Cilegon bersama Apjatel telah bertahap melakukan pemindahan kabel udara ke dalam bawah tanah.
Perapihan kabel semrawut tersebut dimulai dari Jalan Protokol Kota Cilegon tepat di depan Tugu Baja Landmark Cilegon, Senin 22 Desember 2025.
“Alhamdulillah kita sudah melakukan pemotongan kabel dipindahkan ke instalansi bawah tanah bersama Apjatel,” katanya kepada awak media usai melakukan pemotongan kabel di depan Tugu Baja Landmark Cilegon, Senin 22 Desember 2025.
Kata dia, pihak Apjatel sudah siap untuk melakukan proses lebih lanjut dengan memindahkan kabel-kabel di Jalan Protokol ke dalam bawah tanah.
Kabel yang akan dipindahkan sepanjang 14 kilometer sisi kanan dan sisi kiri di sepanjang Jalan Protokol Kota Cilegon.
“Kabelnya banyak ada 14 kilometer kanan kiri yang akan dipindahkan ke bawah tanah,” lanjutnya.
Target selesainya dipindahkan kabel ke dalam bawah tersebut akan rampung sampai akhir Desember 2025 nanti.
Ia mengungkapkan, pemindahan kabel ke dalam bawah tanah termasuk dalam tahapan penataan kota.
“Kedepannya kami akan menata wajah kota lebih baik lagi dan kami juga memastikan mitigasi bencana banjir akan dilakukan,” ungkapnya.
Selanjutnya nanti, Robinsar akan melakukan perapihan di sepanjang trotoar di Kota Cilegon hingga pembersihan gorong-gorong dan drainase untuk mencegah banjir.
“Kedepannya kita ingin merapihkan trotoar, gorong-gorong dan drainase juga untuk mengantisipasi saat terjadinya hujan,” ujarnya.
Sementara itu, Korwil Banten pada Apjatel Indonesia Noviana menjelaskan, pihaknya mengalami sedikit kendala selama proses pemindahan kabel di Kota Cilegon.
“Hambatan kami hanya karena di sini tanahnya keras bawahnya karang jadi itu agak lambat karena kita juga kan pakai tenaga manusia,” jelasnya.
Novi menuturkan, bahwa sepanjang dirinya membantu kota kabupaten lain melakukan proses pemindahan kabel, Kota Cilegon menjadi daerah tercepat dalam proses perizinan dan lain-lain.
“Alhamdulillah ini proses tercepat untuk sejarah proyek Apjatel, kendala yang paling minim semua relokasi pengadaan cepat. Di Kota Cilegon mulai dari 19 Agustus dan Desember sudah melakukan pemotongan kabel,” tuturnya.
Ia berharap, pihaknya dapat membantu program kerja Walikota Cilegon dalam merapihkan wajah kota mejadi lebih rapih dan cantik.
“InsyaAllah ga ada gangguan lain, perapihan butuh waktu terutama cabut tiang ada cor-corannya dan limbahnya juga nanti bakal kita rapihkan,” tuturnya.***
















