BANTEN RAYA – Sebanyak 3 ribu santri dari ratusan pondok pesantren di Kabupaten Lebak berkumpul bersama di Alun-alun Rangkasbitung.
Kedatangan mereka untuk merayakan Hari Santri Nasional (HSN) sekaligus ‘Murak Liwet’ pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Ketua Panitia Hari Santri Lebak, Ahdi menyebut bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menyediakan sekitar 100 kastrol nasi liwet untuk acara Mural Liwet tersebut.
BACA JUGA: Forum Honorer Serang Nilai Pelantikan 3.800 PPPK Paruh Waktu sebagai Pelecehan Martabat Pekerja
“Murak liwet ini merupakan tradisi santri di pesantren yang mempunyai makna kebersamaan. Kita membentangkan daung pisang sepanjang 200 meter,” kata Ahdi di sela-sela kegiatan.
Tak hanya santri maupun panitia, Ahdi juga menyebut bahwa para pejabat turut mekan bersama dalam murak liwet itu, mulai dari Bupati Lebak, Hasbi Asyidiki Jayabaya, Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah, pejabat lainnya, serta banyak ulama.
Menurutnya, hal itu merupakan bukti bahwa Murak Liwet bisa menjadi sarana untuk menyatukan semua golongan.
“Selain murak liwet, kita juga menggelar apel santri, karnaval hingga nanti sore istiqosah bertempat di mesjid Agung Rangkasbitung,” terang dia.
Bupati Lebak, Hasbi Asyidiki Jayabaya meminta kepada semua pihak agar perayaan HSN menjadi momentum dalam meneladani semangat perjuangan para pendahulu. Dia juga menyampaikan bahwa peringatan HSN merupakan bagian penting dalam menumbuhkan semangat para santri.
“Nilai-nilai yang ditanamkan oleh ahlusunah waljamaah. Nilai-nilai yang dicontohkan oleh Rasulullah agar kita bisa sama-sama mewujudkan Indonesia emas 2045,” kata Hasbi. ***