BANTENRAYA.COM – Warga Kecamatan Bojonegara dan Puloampel di Kabupaten Serang turun ke jalan dalam melakukan aksi unjuk rasa pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Aksi dilakukan buntut kemacetan panjang di jalan Raya Bojonegara-Puloampel yang terjadi tiga pekan terakhir akibat membeludaknya aktivitas truk tambang.
Hal itu disebabkan penutupan tambang di Jawa Barat yang membuat truk tambang beralih ke Banten.
BACA JUGA: ARENFEST.2025: Petualangan Konservasi Aren Ajak Generasi Muda Lebak Selatan
Protes Warga Kecamatan Bojonegara dan Puloampel Terkait Truk Tambang
Warga protes agar aktivitas tambang bisa ditutup oleh Pemerintah Kabupaten Serang maupun langsung oleh Provinsi Banten.
Aksi unjuk rasa warga Kecamatan Bojonegara dan Puloampel terekam dan diabadikan di akun Instagram @bantenraya pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Warga melakukan konvoi mulai dari Gunung Santri hingga pertigaan Wadas.
BACA JUGA: Empat Kafe di Kota Cilegon dengan Sajian Matcha Menggoda, Sekali Seruput Langsung Berasa
Terlihat spanduk yang digunakan sebagai alat aksi bertuliskan “Ibu Ratu Rachmatuzakiyah Bupati Kabupaten Serang Mohon Hadir Lihat Masyarakatmu di Bojonegara.”
Warga juga melakukan orasi di atas mobil, secara lantang dan tegas mereka minta aktivitas tambang di wilayah mereka ditutup.
Beberapa hari lalu juga terjadi unjuk rasa penolakan aktivitas truk tambang di Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.
BACA JUGA: Dewa United Usung Misi Bangkit Hadapi Tuan Rumah PSIM , Incar 3 Poin di Yogyakarta
Menindaklanjuti hal tersebut, Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah sudah melakukan inspeksi dadakan (sidak) di salah satu perusahaan tambang di Bojonegara, pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Bupati Serang mendatangi lokasi tambang yang disebut sebagai PT Sumber Gunung Maju (SGM) Bravo 10 untuk mengetahui operasional yang dilakukan oleh pihak perusahaan.