BANTENRAYA.COM – Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Adjidarmo menegaskan tak akan memaparkan hasil asesmen pendampingan terhadap ratusan siswa SMAN 1 Cimarga.
Pasalnya, RSUD Adjidarmo meemgang teguh prinsip kerahasiaan hasil asesmen yang tergolong dalam rekam medis yang masuk ranah privasi.
Diketahui, pendampingan psikologis dilakukan RSUD Adjidarmo sebagai dampak pembullyan yang diterima para siswa pasca melakuakn aksi mogok sekolah awal pekan lalu.
BACA JUGA: Catatkan Penjualan 6 Ribu Unit, Kijang Innova Jadi Mobil yang Terlaris Periode September 2025
Hal itu merujuk pada dugaan kekerasan yang dilakukan kepala sekolah terhadap salah seorang siswanya yang merokok di lingkungan sekolah.
Meski demikian, kasus tersebut sudah berakhir damai dan laporan orang tua siswa ke Polres Lebak telah dicabut.
Dampak dari terus dipojokan warganet dikabarkan membuat para siswa mengalami tekanan batin hingga Pemkab Lebak melalui RSUD-nya mengirimkan psikolog pada Jumat 17 Oktober 2025.
BACA JUGA: Pastikan Higienis dan Layak, Nur Agis Aulia Cicipi Menu MBG di SDN 20 Serang
Direktur Utama RSUD Adjidarmo Budhi Mulyanto mengatakan, sesuai arahan pihaknya telah melakukan pendampingan dengan mengirimkan psikolog ke SMAN 1 Cimarga.
Meski telah melakukan asesmen namun pihaknya menegaskan tak bakal mempublikasikannya ke publik.
“Hasil asesmen psikologi/psikiatri tidak bisa di-share kepada umum karena termasuk rekam medis,” ujarnya melalui aplikasi WhatApp, Senin 20 Oktober 2025.
Diketahui, dalam etika dunia medis, dokter maupun tenaga kesehatan diwajibkan untuk menjaga informasi pasien yang dikumpulkan selama perawatan kecuali dalam keadaan tertentu.
Hal itu dilakukan untuk memastikan pasien dapat merasa aman untuk membagikan informasi kesehatan mereka terhadap agar mendapatkan perawatan yang optimal.

















